Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜
.
Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜
.
Song Recommend: BTS - Magic Shop
***
Yoongi menyelinap masuk ke dalam asrama Slytherins untuk mencari keberadaan Jimin. Waktu sudah menujukkan tengah malam sehingga sudah tidak banyak murid yang berlalu lalang.
Dari balik dinding ia mengintip Jimin yang sudah bersiap untuk tidur. Yoongi melihat di meja samping tempat tidurnya terdapat surat yang terselip diantara kertas-kertas lain. Dengan tongkatnya ia menggerakan surat itu agar terjatuh di atas kepala Jimin. Bisa ia lihat Jimin mengerutkan alisnya bingung.
"Ck, padahal aku berniat untuk membukanya besok pagi," gumam Jimin sambil menguap. Pasalnya ia baru menyelesaikan tugasnya barusan dan ia sangat mengantuk sekarang.
Dengan malas Jimin membuka surat itu dan matanya terbuka lebar-lebar seketika.
Jimin, tolong ajak Namjoon pergi bersamamu ke rumah berhantu yang berada di pinggir hutan. Kumohon datanglah, Yoongi dalam bahaya.
Dengan segera Jimin menyibak selimutnya dan berlari menyelinap untuk pergi ke asrama Gryffindors.
***
Mereka tiba di rumah tua itu secepat yang mereka bisa. Dari bawah Jimin dan Namjoon bisa dengar suara benturan-benturan keras.
Yoongi yang tidak boleh terlihat terus mengawasi dari tempat yang tersembunyi.
Dari bawah tangga, Jimin dan Namjoon melumpuhkan 2 anak buah Hyunjeong. Dan ketika sampai di sebuah ruangan, mereka melihat Hyunjeong yang tengah mengacungkan tongkatnya ke arah Yoongi yang sudah terluka hebat.
"Stupefy!" Hyunjeong terlempar ke dinding saat Namjoon menyerangnya.
Sementara Namjoon membantu Yoongi, Jimin membantu y/n yang di sekap oleh salah satu anak buah Hyunjeong yang lainnya.
Yoongi menghela napasnya lega melihat itu semua. Bisa ia lihat y/n memiliki beberapa luka disana. Tapi ia harap Jimin dapat segera membawa gadis itu keruang kesehatan untuk diobati lukanya.
Y/n tidak mati.
Itu yang terus ia gumamkan dalam hati. Bibirnya melengkungkan senyum lebar sembari langkahnya membawa dirinya pergi untuk kembali ke tempat ia semula.
***
Hyunjeong dan anak buahnya dikeluarkan dari Hogwarts. Mereka juga akan menjalani sidang minggu depan atas percobaan pembunuhan kepada Yoongi sebagai satu-satunya anak lelaki dari darah murni Min.
Yoongi dan Y/n sendiri tengah menjalani fase pengobatan. Kini mereka berdua tengah berbaring bersisian di ranjang rawat di ruang kesehatan. Keduanya sama-sama tidak saling memandang, namun tengah sibuk merangkai kata di pikiran masing-masing.
Y/n lega Yoongi tidak jadi celaka. Ia sungguh berterima kasih pada Namjoon dan Jimin yang segera datang untuk menyusul mereka. Tidak bisa ia bayangkan jika mereka berdua tidak datang malam itu.
Sejujurnya ia masih takut jika Yoongi masih marah padanya. Meski mereka sudah bersama sejak mereka dirawat, tapi ia tidak yakin Yoongi akan memaafkannya semudah itu.
Tapi dari itu semua, ia lebih bersyukur Yoongi baik-baik saja sekarang. Tidak apa-apa jika Yoongi ingin meminta ia menjauh nanti. Mungkin Y/n akan melanjutkan niatnya untuk pindah ke sekolah di dunia muggle saja. Mungkin ini sudah saatnya ia mengubur cintanya dalam-dalam.
Y/n masih asik tenggelam dalam lamunannya tanpa menyadari jika Yoongi tengah menatapi wajahnya sedari tadi.
"Y/n.."
Y/n tersentak saat Yoongi memanggil. Ia memiringkan tubuhnya dan ikut menatap Yoongi balik.
Mata itu masih sama cantiknya..
"Ada apa? Apa kau perlu sesuatu?" tanya Y/n saat Yoongi tak kunjung menjawab. Sebenarnya ia malu, Yoongi menatapnya dalam sekali.
"Aku juga suka padamu. Ayo jadi kekasihku."
Y/n terdiam.
Yoongi membalas perasaannya? Sungguh??
"Kau tidak bohong kan?" tanya y/n memastikan. Bisa Yoongi lihat matanya bergetar. Ia tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Tanpa ia duga, y/n malah membalikan tubuhnya. Bisa ia lihat gadis itu bergerak-gerak tidak jelas dari balik punggungnya. Lalu sedetik setelah itu, ia melihat gadis itu meraih bantalnya dan berteriak keras-keras disana.
Yoongi juga suka padaku.
"Kyaaaa!!!"
Dan Yoongi tidak dapat menahan senyum gelinya.
***
"Pagi y/n."
"Pagi kekasih Yoongi."
"Selamat pagi y/n."
"Pagi y/n, sampaikan salamku pada Yumi ya."
Begitulah sapaan yang kini y/n dapat setiap harinya.
Jika dulu ia selalu diabaikan dan dijauhi eksistensinya, sekarang seluruh Hogwarts membuka tangan mereka lebar-lebar untuk menyambutnya.
Bukan masalah status siapa kau disini. Tapi tentang sebuah ketulusan dan pengorbanan, gadis itu yang menduduki peringkat nomor satu. Y/n begitu baik tanpa pamrih, dan mereka tidak memiliki alasan untuk benci terhadap gadis itu lagi.
"Ya! Kemari kau penyihir kecil!! Kembalikan coklat yang aku berikan kepada Wendy!"
Ya, kecuali sifatnya yang satu itu. Tidak ada yang bisa merubah bawaan lahir sama sekali.
"Yoongi tolong aku!" ucap y/n sambil bersembunyi dibalik punggung Yoongi. Ia terus berada disana sampai Mino yang tadi mengejarnya menghilang dibalik koridor.
Setelah Mino pergi, ia langsung mendudukan dirinya sambil mengusap keringat di dahinya.
"Kenapa mencuri lagi?" tanya Yoongi sambil melipat lengan di depan dada. Jimin, Seokjin, Namjoon dan yang lain sudah tidak heran lagi dengan gadis itu.
"Habisnya aku ingin coklat."
"Kau kan bisa minta padaku," ucap Yoongi sambil berdecak, menatap y/n tajam.
"Boleh?"
"Ya boleh."
Y/n langsung memeluk Yoongi dengan erat.
Tidak ada yang lebih membahagiakan selain mendapatkan cinta yang kau kejar dan berkumpul bersama teman-teman yang kau sayangi.
Untuk kali ini, dia tidak akan pernah lagi merutuki takdir.
"Em y/n.. apakah sudah ada balasan dari Yumi?" ucap Jimin pelan.
"Belikan aku coklat dulu 10 kotak!"
***
Officially END.
Akhirnya happily ever after.
Terima kasih buat kalian yang sudah menantikan bonus chapter ini wkwk.
Silahkan tinggalkan kesan dan pesan disini ya.
Borahae💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop • BTS ✔
أدب الهواة[Completed] Y/n jatuh cinta pada lelaki dingin dari asrama Slytherin dan ia menganggap itu adalah sebuah kutukan. Bagaimana cara y/n mematahkan kutukan itu? Apakah ia berhasil, atau terus terjebak didalamnya? Copyright ©Skradnr 2018