5. Step

4.3K 876 16
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.


Setelah pertemuanku dengan Yoongi dan Jimin di perpustakaan serta bantuan mereka saat mengusir troll di toilet wanita waktu itu, aku jadi sering mengikuti mereka kemana-mana.

Menempeli mereka seperti parasit layaknya apa yang aku lakukan pada Namjoon dan Seokjin.

Jimin sering sekali memarahiku. Tapi sementara Yoongi tidak mengucapkan apa-apa aku tidak akan menuruti Jimin begitu saja.

Aku bahkan mengikuti beberapa kelas yang sama dengan Yoongi.

Kadang sesekali aku mengikuti mereka ketika keluar dari Hogwarts untuk sekedar jalan-jalan.


"Bisakah kau berhenti melakukan itu?" Protes Seokjin.

"Melakukan apa?" Aku tengah menikmati makan malamku sambil memperhatikan Yoongi. Ia begitu cuek tapi entah kenapa aku begitu suka dengan sifat dinginnya.

"Menempeli Yoongi! Berhenti cari gara-gara. Aku sudah pusing mengurusi kelakuanmu,"

Seokjin memijat keningnya. Kadang dia terlalu lebay, jadi biarkan saja.

"Selagi Yoongi tidak masalah kenapa aku harus?"

"Karena yang adaー"

"Seokjin." Potongku saat ia mulai lagi.

"Jika kau tidak ingin direpotkan kau bisa berhenti. Aku tidak apa-apa, aku bisa mengatasi perasaanku sendiri."

***

"Kalian sedang apa?" Tanyaku pada Yoongi dan Jimin yang sedang duduk di dekat air mancur.

"Bloody hell, anak ini." Aku mendengar Jimin menggeram.

Sepertinya ia benar-benar tidak suka dengan keberadaanku yang selalu mengikuti mereka haha.

"Aku tanya kalian sedang apa?"

"Tidak sedang apa-apa." Karena Jimin tidak mau menjawab, akhirnya Yoongi membuka suara.

"Bagus kalau begitu. Aku bawa cokelat, mau?"

"Tidak."

Mendapat penolakan, aku yang awalnya ingin merogoh saku mengurungkan niat untuk mengambil coklat yang ku bawa.

"Oke."

Aku membenarkan syal berwarna merah orangeku dileher sementara cuaca begitu dingin menyambut datangnya musing gugur.

"Ngomong-ngomong Yoongi." Panggilku.

Ia menolehkan kepala dan menatapku seolah-olah dia bertanya kenapa?

"Apa kau akan bermain di pertandingan Quidditch nanti?"

"Tentu."

Aku tidak bisa untuk tidak tersenyum sementara Jimin menatap malas diriku.

***

To be continued.

Magic Shop • BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang