[23] Aluna Cinta Niko

337 18 0
                                    

Niko, aku mencintaimu dengan tulus tanpa ada keterpaksaan ataupun kebohongan di dalamnya.

-Aluna, Dilema-


🍃🍃🍃

Author Pov

Aluna menatap Niko dan Niko juga menatapnya lalu tersenyum kecil.

"Aluna, "

"Niko,"

Mereka terdiam, ketidak sengajaan yang membuat mereka merasakan getaran yang telah lama tak mereka rasakan. Jauh di dalam lubuk hati mereka berdua, rasa suka maupun cinta itu masih ada bahkan terus bersarang di dalam hati mereka.

"Niko, hati-hati ya."

Niko tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Luna, jaga diri lo baik-baik ya, semoga lo bisa menjadi dokter yang sukses."

"Lo juga, Nik. Gua harap lo enjoy disana." Aluna tersenyum.

Tanpa Aluna sadar air mata mengalir dari matanya dan melewati pipinya dengan derasnya. Aluna menyentuh pipinya, air mata. Luna segera menghapus air matanya dengan tawa kecilnya tentu saja Niko memperhatikan itu.

"Lun, lo gak papa?" Tanya Niko dan Aluna menggelengkan kepalanya.

"Gua gak papa kok. Sukses ya buat kuliah lo, gua ikut senang atas keberhasilan lo. Lo keren bisa keterima kuliah di Sydney."

Aluna menahan tangisannya yang akan pecah, ia merasakan kesedihan tapi sekuat mungkin akan ia tanah.

"Luna-"

"Kak, dipanggil Mama sama Papa tuh." Suara itu, Rara yang memanggil Niko. Aluna mendengarnya, Rara memanggil orangtua Niko dengan panggilan Mama, Papa katanya.

Aluna mengalihkan pandangannya dari Rara yang tadi sempat melempar senyum padanya.

"Lun, aku datangin Mama, Papa ya. Bye Luna."  Aluna mengangguk sebagai jawabannya dan Niko pergi dari hadapannya.

Ketiga sahabat Aluna yang melihat itupun segera menghampirinya.

"Lun-"

Aluna langsung memeluk Widia. "Gue gak bisa, gue gak mau dia pergi. Gue gak bisa." Aluna menangis di dalam pelukan Widia.

Ketiga sahabat Aluna saling beradu tatap. Widia masih dalam keadaan memeluk Aluna dengan terus mencoba menenangkannya.

"Ssttt... udah ya, jangan nangis lagi ya."

Aluna melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya dibantu Widia.

"Lun, kalau lo sayang sama Niko, lo jujur aja sama dia." Kata Ola dengan menggenggam tangan kanan Luna.

"Iya Lun, jujur sama perasaan lo sendiri, nyatakan cinta lo sama Niko. Lakukan seperti apa yang pernah Niko lakukan buat lo. Lo harus perjuangin cinta lo. Urusan di terima atau enggaknya biarlah itu urusan belakangan, untuk saat ini lo harus pentingkan perasaan lo dan Niko." Kata Nana menyemangati Aluna.

Aluna menggeleng, "gak bisa. Niko udah sama Rara adik kelas kita di sekolah."

"Luna! Itu nanti aja kita urusnya, saat ini lo harus selamatin perasaan lo. Jangan terus-terusan lo pendem, lo ngerti gak sih?!" Nana berkata dengan gemas.

DILEMMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang