[10] Ada Apa Dengan Rival?

594 52 11
                                    

Kulihat wajahmu di pagi ini...
Wajah yang selalu ada dalam khayalanku, ingatanku, benakku, hatiku dan ilusiku.

Ternyata walau aku sudah memiliki kekasih tetap saja selalu ada dirimu di dalam hatiku...

Aku jahat... Aku egois...


Selalu hanya ada kamu Rival, di dalam otakku, pikiranku dan hatiku...

Niko, Maafkan aku...


***

Rival mendekatiku ketika aku berjalan di koridor sekolah.

"Ikut gue." Kata Rival dengan suara dingin. Sebelum ku bertanya Rival sudah menarikku duluan dan dia membawaku ke arah samping perpustakaan yang sepi.

Rival memojokkanku ke dinding. "Val, k–kenapa lo bawa gue k–kesini?" Tanyaku pelan.

Jujur saja, aku takut jika Rival melakukan hal-hal yang aneh padaku.

Rival menatapku dingin dan datar, terasa aura marah didiri Rival yang membuatku sedikit takut.

"Dengerin kata-kata gue, lo gak boleh suka sama orang lain selain gue dan lo gak boleh pacaran sama Niko." Kata-kata Rival sukses membuatku membuka mulutku lebar dan membulatkan mataku kaget.

"A–apa?!" Kagetku.

Rival menjauh dariku dan tersenyum. "Inget itu, cubby." Kata Rival dan berlalu pergi.

"Aneh, tapi gue seneng banget bisa ngobrol sedekat ini sama Rival dan baru kali ini Rival ngomong sepanjang ini sama gue. Kejadian ini harus di masukkan ke dalam 7 keajaiban dunia." Aku berbicara sendiri seperti orang gila hanya karena Rival.


***

Aku memasuki kelas dan duduk di bangkuku, tak henti-hentinya aku tersenyum hanya karena Rival.

"Luna, lo sakit?" Pertanyaan dari Ola hanya ku jawab senyuman.

"Udah gila nih anak." Nana berceletuk dan menggelengkan kepalanya.

"Kerasukan nih anak." Kata Widia.

Aku terus saja tersenyum senang.


***

Ketemu Rival, gagal lah move on...

Rival bener-bener buat aku lupa bahwa aku sudah mempunyai Niko yang notabenenya adalah pacarku...

Aku benar-benar perempuan jahat dan egois...


***

Ternyata aku belum bisa melupakanmu, dasar aku.

-Aluna, Dilema-

DILEMMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang