5 • rewind

9.8K 2K 1.4K
                                    

ps. KASIH TANTANGAN AH. KALO NGOMENT PAKE CAPSLOCK SEMUA. SANGGUP GA?

 SANGGUP GA?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Skylar

Apa yang terjadi hari ini diluar dugaanku. Sungguh tidak bisa kupercaya sama sekali. Bagaimana ya, menjelaskannya, coba posisikan dirimu menjadi aku, kau pasti paham bagaimana awkwardnya situasi ketika kau pernah menyatakan perasaan pada lelaki yang kau sukai, lalu lelaki itu mempermalukanmu, dan sekarang malah tinggal bersama lelaki itu. Berdua saja. Garis bawahi kata itu.

Kalau ini karma pada Kak Namjoon yang sudah menolakku, aku akan menyalahkan Semesta karena ini juga berimbas buruk padaku. Mau bilang apa aku kalau Chaeyi, Chaery dan Bobby tahu tentang hal ini? Serumah dengan Kak Namjoon? Hah! Bahkan orang-orang akan menganggapku gila.

Perihal celana dalam sudah kubereskan tadi walau aku harus menanggung malu.

"Seleramu milih celana dalam buruk banget. Memangnya masih ada ya cewek yang statusnya mahasiswa masih pake celana dalam renda-renda motif bunga?"

Ya Tuhan, kata-kata Kak Namjoon tidak bisa lepas dari pikiranku. Memangnya salah ya? Kan celana dalam renda motif bunga itu cute, sih. Aku bahkan lupa membuang sketsa wajah Kak Namjoon... atau pura-pura lupa. Aku berbohong. Aku tidak bisa membuang hasil karyaku. Sangat sulit. Kak Namjoon juga sudah terlanjur melihat semuanya tadi dan dia hanya mengatakan aku terlalu aneh dan absurd.

Aku menarik selimut sampai menutupi wajahku. Sial. Harus kemana aku pindah besok? Apa Papa harus tahu tentang ini? Aku takut hubungan Papa dan teman baiknya itu jadi rusak karena aku mengadu. Bagaimana ini? Aku bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan ini semua.

Tok tok tok

Kudengar pintu kamarku diketuk. Sudah pasti itu Kak Namjoon. Buru-buru aku bangun dan membuka pintu kamar.

"Pindah." Kak Namjoon berucap datar.

Mampus. Bagaimana ini!? Dia menyuruhku pindah dari sini sekarang? Padahal tadi dia sudah mengatakan kalau tidak akan mengusirku hari ini.

"Kak, tolong jangan usir aku sekarang..." mohonku. Rasanya aku ingin menangis saja. Masa aku harus pindah tengah malam?

"Apasih," responsnya tak senang. "Dibilang pindah ya pindah."

"Aku nggak bisa pindah tengah malam, kak. Kasih aku waktu sampe besok, plis..." kataku menyatukan tangan seolah sedang memohon.

"Ck, bodoh. Maksud saya pindah kamar. Saya nggak nyaman tidur di kamar orangtua saya karena nggak ada apa-apa disana. Sekarang paham?"

Kelopak mataku auto terbuka. Oh, jadi aku tidak diusir? "Oh, i—iya kak!" Aku langsung mengangguk dan mempersilakan Kak Namjoon masuk.

"Kamu tidur di kamar orangtua saya," suruhnya.

"Nggak apa-apa, kak? Aku nggak nyaman tidur di kamar orangtua, soalnya segan. Aku bisa tidur di sofa, kok."

Kak Namjoon mendecak lalu memutar mata jengah. "Terserah lah. Jangan ganggu saya. Saya mau tidur."

My Brainiac Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang