KALI INI 3900+ words! btw tgl cantik guys wkwkwk 0202.2020 🙄🙄
CAPSLOCKNYA MANAAAA~kalian vote ke berapa nih?
— Skylar
Hari ini sudah 4 orang berkata aku mirip cacing kepanasan. Celingak-celinguk, nggak bisa tenang, gelisah. Aku tidak menyangkal soalnya benar. Kalau biasanya jantungku tidak bekerja dengan baik karena bertemu Kak Namjoon, maka sekarang ada faktor lain yang membuatku seperti itu. Hari ini tidak tahu kenapa aku sangat cemas, mungkin karena hari ini jadwal first gathering panitia dari Bulletproof Art. Rasanya aku ingin mundur dari acara itu, tapi di sana ada Kak Namjoon. Tujuanku ikut acara itu kan hanya untuk bertemu Kak Namjoon, jadi tidak mungkin kusia-siakan walaupun sebenarnya aku bisa bertemu dia di apartemen.
Kudengar berita tentang aku menolak Kak Mino sudah menyebar kemana-mana, terlebih di jurusanku sendiri. Tadi—ketika aku baru saja menyentuh kursi di kelasku, empat atau lima cewek, entahlah aku lupa, langsung menyerbuku dengan pertanyaan "Lo serius nolak Kak Mino?!" dengan nada tinggi dan rasa penasaran mereka. Aku juga mendengar bisikan orang-orang yang berkata mereka kasihan padaku sebab aku akan mati sebentar lagi. Astaga, kenapa reaksi mereka sampai seperti itu? Seolah menolak Kak Mino adalah kesalahan yang fatal.
Aku jadi takut. Bagaimana kalau itu sungguhan? Bisa jadi Kak Mino merencanakan pembunuhan atau menyuruh preman-preman mencelakaiku. Tidak ada yang tidak mungkin. Aku sudah dengar banyak isu kalau semasa sekolah dulu Kak Mino adalah satu-satunya murid paling nakal di sekolah. Waktu SD, dia bahkan berani memasukkan lumpur ke dalam tas temannya, menakuti perempuan di kelasnya dengan cicak dan kodok yang dilepaskan di kelas, atau selalu bertengkar jika temannya tidak menuruti perintahnya. Dia itu sangat menyeramkan.
Aku mengubur pikiranku yang sudah menjalar kemana-mana. Sekarang aku melanjutkan langkah menuju lantai 2, ruang sekretariat BEM, tempat dimana first gathering di lakukan. Mataku menyapu sekeliling. Aku melihat beberapa orang cewek berkelompok di sudut, cukup familiar karena mereka sefakultasku—jadi sering berpapasan di kampus. Sayangnya aku tidak mengenal mereka jadi aku tidak mau merepotkan diri untuk SKSD sekarang. Kemudian aku menangkap seorang cewek dengan hijab pashmina kremnya, di sebelahnya tersedia satu kursi kosong. Aku sudah berniat duduk di sana tadinya, namun seorang cowok bercelana jengki langsung menempati sasaran kursiku. Yah, tidak jodoh.
"Yok-yok, kumpul semua yok!" suara berat Kak Tao, cowok dari tanah Batak yang gayanya selalu nyentrik itu berteriak, satu komando mengumpulkan panitia yang sudah hadir di tempat. "Sini kelen, dek, aduh. Ngapain sih rame-rame di situ? Ini di sebelahku kosong loh, jangan malu-malu gitu ah."
"Mereka bukan malu, lek. Muka kau tuh nyeremin makanya mereka nggak mau ke deket-deket kau," sahut Kak Kai dengan logat Medan dibuat-buat, membuat orang-orang di sana tertawa, termasuk aku.
"Halah, belom tahu aja kelen. Muka boleh sangar, tapi hati abang kan tetap kek squishy," balas Kak Tao lagi masih dengan bualan khasnya. "Makanya main sini ke hati abang sekali-kali, siapa tau betah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brainiac Boyfriend
Fanfiction[KIM NAMJOON FANFICTION | MY BOYFRIEND SERIES 5 ] sqrt(cos(x))*cos(300x)+sqrt(abs(x))-0.7)*(4-x*x)^0.01,sqrt(6-x^2),-sqrt(6-x^2) from -4.5 to 4.5 "I challenge you to solve that graphic function and you gonna realize loving someone isn't that easy as...