18 • beautiful mind

9.2K 1.5K 1K
                                    

SEBULAN BERLALU. MAAF YAA! VOTE KEBERAPA KALIAN?

 MAAF YAA! VOTE KEBERAPA KALIAN?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Namire

Keseharian gue memang gampang ditebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keseharian gue memang gampang ditebak. Bangun tidur, mandi, makan, pergi kuliah, hadir di rapat, pulang, tidur dan repeat. Sesekali di akhir minggu gue ke toko buku atau pergi jalan-jalan untuk me time. And that's so fucking boring.

Hari ini rapat panitia Bulletproof Art. Entah kenapa rapat kali ini gue nggak bersemangat sama sekali. Tubuh gue aja yang disini, pikiran kemana-mana. Malah si Jeka yang sering ogah-ogahan rapat yang dari tadi debat sama si Keanu membahas proker BEM divisi seniora tentang Bulletproof Art yang akan diselenggarakan nggak sampe 2 minggu lagi.

"Ya itu karena lu kerja pake mulut doang makanya proposal sponsorship lu ketolak dimana-mana. Nggak ada usaha sama sekali apa?"

"Kenapa nggak lo aja yang ngurus kalo gitu? Lo kan kerja pake otak ya udah, gih sono lo yang urus."

"Lah gue bagian keamanan, ngapain juga gue ngurusin yang begituan. Itu kan tanggung jawab lo. Nyari sponsor itu yang nguntungin bukan malah ngerugiin acara ini. Gimanasik?"

Hadeh. Melihat suasana berubah nggak sekondusif yang tadi, gue berdehem dan mengangkat tangan. "Interupsi. Jek, Ken, ini sebenarnya masalahnya apa sih? Sponsor doang?"

"Tau, lu tanya aja tuh temen lu ngoment mulu perasaan," balas Keanu."

"Ya gue ngoment karena lu salah bambang!" sahut Jeka sewot.

"Gini gini deh, coba dah anak sponsor kalian lihat lagi proposal kalian udah bener nggak? Coba lihat lagi kenapa sampe ketolak dimana-mana, feedback dari kita kan juga harus bagus ke mereka. Jeka ada benarnya. Ini tolong ya diperbaikin lagi. Gue harap lusa semua udah clear, biar langsung pengajuan ke dekan." Gue menjelaskan panjang lebar. Suasana jadi canggung lagi soalnya temen-temen yang lain pada liatin gue. Elah, padahal gue cuma ngomong gitu doang.

"Udah kan? Gue ada rapat lain nih, nggak bisa lama-lama." Keanu berdiri, menyampirkan totebag putihnya di lengan kiri. Raut wajahnya tampak kesal. Mungkin efek baru tubir sama Jeka jadi kayak gitu. Ya emang sih, semua orang yang tubir sama Jeka tuh bawaannya langsung males gitu. Ngerti nggak? Mungkin aura si Jeka terlalu negatif kali ya.

My Brainiac Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang