14 • dumb

11.3K 1.9K 1.3K
                                    

HUAA 1 BULAN YA?? KANGEN NGGAK!?? absen dulu kalian votes ke berapa nihh🙄🙄 1K VOTES LANGSUNG UPDATE LAGIII!!

HUAA 1 BULAN YA?? KANGEN NGGAK!?? absen dulu kalian votes ke berapa nihh🙄🙄 1K VOTES LANGSUNG UPDATE LAGIII!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Namire

Menyukai seseorang itu seperti terjatuh di jalan. We didn't see when it's coming and how.

Gue paham kenapa orang-orang selalu mengaitkan hal itu dengan perkara jatuh cinta. Karena rasanya sama—seperti saat kita terjatuh. Kita tidak mampu memprediksi kapan terjatuh.

Lalu, sakitnya.

Dulu, gue pernah menyukai seorang kakak tingkat semester akhir. Dia adalah defenisi mutlak dari kata sempurna di mata gue waktu itu. Bukan hanya parasnya yang rupawan. Pribadinya sopan, selalu menjaga tutur katanya di depan orang, dewasa, lemah lembut, wawasannya luas dan terbuka, dan cara berpikirnya selalu membuat gue kagum.

Nakia Adesanya.

Perempuan yang senang melontarkan pertanyaan random, yang kerap kali membuat gue selalu bertanya-tanya apa isi dari kepalanya. Perempuan yang tidak lelah membahas kenapa 1+1 sama dengan 2, yang selalu membuat perdebatan kenapa Pluto tidak lagi dianggap planet, dan bertanya apa yang menarik dari black hole?

"Juni, black hole itu kan gravitasinya kuat banget ya, sampe cahaya aja kalo kejebak nggak bisa lolos. Kalo gitu, saking kuatnya gravitasi, di sekitar black hole harusnya ada dong, suatu wilayah di mana cahaya bisa mengorbit?

Hari masih siang. Matahari begitu terik bersinar tepat di atas kepala. Dan dia, Nakia, masih berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengisi otaknya yang selalu penuh pertanyaan itu.

"Photon Sphere. Foton yang melewati wilayah itu dengan kondisi yang tepat akan bergerak dengan lintasan mengorbiti tubuh lubang hitam," sahut gue. "Photon sphere merupakan batas terbawah orbit benda di sekitar lubang hitam. Di bawah photon sphere, benda yang mengorbiti lubang hitam harus bergerak melebihi kecepatan cahaya which is, sejauh yang kita tahu, nggak mungkin. Nggak ada yang melebihi kecepatan cahaya, kan?"

Ia mengangguk kepala. "Kalo gitu kenapa lubang hitam masih nggak keliatan secara langsung, kan dia memiliki selubung cahaya?"

"Agar suatu benda bisa terlihat secara langsung, foton dari benda tersebut harus tertangkap oleh mata pengamat atau instrumen pengamatan yang digunakan. Pada photon sphere, foton hanya bergerak mengelilingi lubang hitam sehingga nggak pernah mencapai pengamat."

Dia terkekeh. "Kalau black hole ada, berarti white hole juga ada, kan?"

Gue mengacak rambutnya. "Nakia, kita ini lagi ngedate atau lagi private kursus astronomi, ya?"

My Brainiac Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang