Dia begitu tampan, sorot matanya tajam, tegas, dan pintar. Pesonanya mampu membuatku terpana. Tapi dia dingin dan tak tersentuh. Aku ingin bisa mengenalnya, ingin juga berada di dekatnya.
Dia berdiri di sana dengan gagahnya. Aku di sini hanya bisa melihatnya dari jauh. Tapi hari ini dengan keberanian dan tekad aku hampiri dia, tapi dia tidak melihatku, dengan berani kusapa dia.
"Lo Alvin kan?" tanyaku sksd. Dia melihatku datar. Aku gugup setengah mampus.
"Lo siapa?" tanyanya. Ohmygod dia gak kenal gue. Hell no. Aku pun menjawab.
"Rain Syakira salam kenal," kataku tersenyum manis ke arahnya. Dia diam. Aku diam. Kenapa jadi horor begini?
"Ekhm tadi kamu main basketnya keren banget," ucapku bersemangat. Dia menaikkan alisnya bingung.
"Iya cara kamu dribble bola itu sangat keren ...," kataku antusias.
"Oh thanks," balasnya singkat.
Dia ... melengos pergi. Aku ikuti ... ternyata dia pergi ke pinggir lapangan. Minum sekali tegukan, oh diriku terpesona. Perlahan dia melihatku, diriku membeku. Mataku tak berkedip.
"Duluan," ucapnya singkat. Diam-diam ku tatap punggungnya mulai menjauh. Lalu diriku tersadar akan terpesonanya seorang Alvin.
"Oh mygod ... gue ternotice. Oh senangnya!" jeritku histeris. Aku pergi tersenyum senang.
Dengan santai kuberjalan. Banyak siswa berlalu-lalang melihatku tersenyum. Mereka terheran-heran, ada juga yang bergosip ria. Aku sih cuek yang penting hati ini senang.
*****
-Kelas XI IPS 2-
"Girang amat lo, Na," ucap Key. Aku tersenyum manis ke arahnya.
"Wah si Raina udah gila," ledek Dian.
Aku menghiraukan ledekan Dian. Anggap saja butiran abu~ diriku senyam-senyum sendiri, terlintas bayangan Alvin.
"Gak panas kok," Rendy berseru.
"GUE LAGI SENENG BANGET GUYS. HUWA!" teriakku histeris satu kelas menatapku iba. Di pikir gue gila kali ya?!
"Seneng ngapa lu tumben. Gak lagi kesurupan kan lo," kata Nadin khawatir.
"Alhamdulillah. Gue sehat wal'afiat," ucapku bersemangat.
"Trus lo kenapa senyam-senyum gaje gitu. Abis nyuri duit segaplok ya lo?"
"Kampret lo Sin. Gue itu abis--" ucapku gantung. Temen-temen menatapku serius. Aku ketawa ngakak.
"Hahaha. Serius amat lo pada. Jangan terlalu serius, nanti baper lagi."
"Syalan lo! Serius salah, gak serius apa lagi remedial ajah lah," sahut Aria asal.
"Ok. Ok. Gue bakal cerita. Kalau tadi itu--"
"Berisik geblek. Yang jelas kalo ngomong." Mereka penasaran.
"GUE ABIS NYAPA PRINCE ALVIN!!" teriakku menggelagar. Semua bangku beterbangan. Pintu terhempas oleh badai. Semua orang histeris.
"SERIUS LOOOH MIE AYAM. ALVIN COWOK TAMPAN NAN KECE ANAK IPA 1 itu !!" teriak Sinta heboh.
"YOI!" ucapku girang.
"Lo gak bercanda kan Rain?" tanya Dian yang tak percaya. Aku menggangguk.
Semua temanku tercengang. Antara ada dan transparan. Semuanya ingin tau kronologinya gimana. Ya aku ceritakan saja lah. Berbagi itu indah...
⚜⚜⚜
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvin [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah tentang seorang pemuda biasa yang ingin dicintai dan mencintai. Tapi takdir berkata lain. Begitu banyak cinta dan rahasia. Bertahan atau Menghilang? Adapun kisah seorang gadis yang menyukai seseorang, akahkah ia tahu...