-Mapel Hari Selasa-
1: MTK. 2: B. Indo. 3: Olahraga. 4: Sejarah.Rain memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas. Terutama baju olahraga. Semuanya sudah siap! Ia turun ke bawah dengan riang menyapa keluarganya.
"Good Morning epybadeeh"
"Morn to princess"
"Morn to kaka"
Morn to Joness" ejeknya..
Pletak!
Rain menjitak kepala adiknya. Betewe Ia 2 bersaudara. Adiknya itu laki-laki bocah SMP kelas 2! Namanya Rayn Aditya. Tapi anaknya songong warbiaza!
"Bun, kak Rain tuh KDRT sama aku"
Ayah dan Bunda, tertawa kecil.
"Sudah-sudah, ayo kita makan"
Keluarga sederhana itu makan dengan tenang, damai dan sentosa.
Rain ke sekolah bareng sama adiknya.
"Oy cepetan, kek siput lo" sindirnya.
"Motor lu ketinggian. Gue susah naiknya"
"Helehh, bilang ajah mau modus"
Pletak!
"Sakeett!" ringisnya.
"Mampus, udah ayo jalan"
Keduanya pergi ke sekolah. Angin pagi begitu sejuk. Rayn bawa motornya nyantai, 15 menit kemudian, keduanya sampai. Rain turun. Ia nepuk pundak adiknya.
"Belajar yang bener lo. Awas kalau bolos. Gue aduin Ayah dan Bunda"
"bawel lu" decaknya kesal.
TINN...TIN....TINNNN..
Tepat di belakang mereka. Alvin datang! Rain nunduk, ia malu. Rayn menautkan alisnya heran. Alvin melewati keduanya, ia melirik Rain sekilas. Lalu pergi.
"DORRRRR"
"eh kaget gak kaget" serunya.
"Apa sih lu garing! Gue cabut! Bye!"
Rayn melengos pergi. Ia masuk ke dalam sekolah. Di depannya Alvin berjalan dengan santai, Rain menundukkan kepalanya. Ia malu..
Sedetik kemudian, ia di kagetkan setan.
"DORRR...DORRR.. DUARR"
"Gue cantik emang cantik" latahnya.
"Huuu, alay lo" cibir Sinta.
Rain tersenyum. Sinta merangkul Rain. Keduanya jalan bareng.
"ALVIINNN" teriak seseorang, Alvin nengok, begitupun Rain. Alvin melebarkan tangannya dan tersenyum manis. Cewek itu berhambur dipelukan Alvin. Dan rambutnya di acak-acak. Rain membeku di tempat. Sinta ikut terdiam. Keduanya fokus ke dua sejoli yang asik berpelukan..
"Ish, rambutku berantakan" omelnya.
"Sini, sini gue rapihin" Alvin menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya.
Sinta nyikut Rain yang terdiam.
"Rain. Are u okay?". Tanya Sinta khawatir.
Rain bergumam " I'm not fine"
Rain berlari meninggalkan Alvin yang menatapnya. Sinta ikut ngejar.
Aurel natap Alvin heran, "Kenapa sih?" Alvin mengangkat bahunya cuek.
Keduanya saling bergandeng tangan. Sesekali Alvin melihat ke belakang, bayangan gadis itu menghilang. Matanya kembali fokus ke depan. Ia merangkul Aurel. Aurel balik Alvin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvin [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah tentang seorang pemuda biasa yang ingin dicintai dan mencintai. Tapi takdir berkata lain. Begitu banyak cinta dan rahasia. Bertahan atau Menghilang? Adapun kisah seorang gadis yang menyukai seseorang, akahkah ia tahu...