Jam Istirahat.
Alvin nyamperin Rein ke kelas IPS. Otomatis kelas ricuh, Sinta dkk mengikuti kedua sejoli. Alvin mengenggam tangannya, begitupun sebaliknya. Sontak seisi kantin rame.
Berita menghebohkan. Alvin si cowok famous jalan bareng cewek gak di kenal. Rein menundukkan kepalanya. Ia sedang diperhatikan.
Perhatian:
Rein bukan siapa-siapa. Alias, tak terkenal di sekolah. Dia terkenal di kelas 11 IPS 2 saja. Lagian dia niat sekolah bukan jadi idol. Dia hanya murid biasaAlvin melirik Rein, terus dia berbisik.
"Hey, kantinnya di depan. Bukan di bawah," ucapnya pelan. Rein mendongak, ia menatap Alvin. Ia tersenyum watados. Alvin mencubit pipinya. Sontak kaum hawa menjerit.
"Gila, di pegang Alvin. Uwu."
"Ohmymy, so sweetnya."
"Siapa sih cewek itu, kegatelan banget dekat The Prince Alvin."
"Gue... envy woy.."
Genk laron kalau udah kumpul, pasti nge-rumpi. Alvin menulikan suara-suara tak jelas. Lagian ia tak menarik menatap sekitar, tatapannya saat ini hanya ke gadis yang sudah mencuri hatinya.
Dia Rain Syakira. Cewek biasa tapi bukan cewek biasa. Tapi, luar biasa.
Merasa di perhatikan Rein monoleh, ternyata ia di perhatikan doi-nya sendiri.
Rein mencibir, "Cantikkan aku. Iya tau."
Alvin mendengus, "Cantikkan juga aku." Alvin mencairkan suasana yang suram, ia berbicara tanpa sadar.
"Eh!" Rein terpekik kaget, ia menatap Alvin horor. Tanpa sadar Alvin ketawa kecil. Ia mengacak rambut Rein.
Rein ikut tertawa. Dua sejoli asik bermesraan tak menyadari sepasang mata menatapnya sendu. Dia sudah mematung, saat keduanya masuk ke dalam ke kantin. Dia Aurel. Aurel yang ingin membeli roti untuk Alvin, tapi malah terkejut melihat yang tak terduga.
Seorang pria menyenggolnya, "Rel-Aurel."
Aurel tak bergemis, si pria mendengus. Ia juga sudah melihat semuanya. Dia menatap Alvin tajam. "Dasar playboy!"
Saat Alvin dikatain playboy. Aurel menoleh, ia tak terima.
"Alvin bukan palyboy," desis Aurel tak suka. Si pria tertawa remeh.
"Bilang sayang ke elo, tapi pacarannya sama yang lain," sindirnya tepat sasaran.
Aurel terdiam, ia kembali menatap Alvin. Dia tertawa bersama dengan orang lain. Bukan dirinya, Alvin juga sudah berubah. Apakah dirinya sudah tak berarti lagi?
Aurel memilih pergi, sesekali mata Aurel menatapnya, menghiraukan ocehan temannya. Tatapan Aurel bertabrakan dengan mata legam Alvin. Keduanya bersitatap beberapa detik, dan Alvin sendiri yang mematikannya. Hati Aurel mencoles. Hatinya di bagi menjadi dua.
Aurel pergi dengan perasaan sedih. Si pria ikut mengejarnya. Pria itu Jack.
Jack tau, Aurel pasti sedang patah hati. Aurel pergi ke taman. Dia, duduk di kursi. Menatap langit mendung.
Bahkan sang awan mendukungnya?
Satu air mata menetes begitu saja.
Tap, tap, tap!
Jack mengatur napasnya, ia berhasil menemukannya. Dia mendekati Aurel, dan duduk di sampingnya.
Hati Jack tersayat, melihat gadis yang ia cintai menangis karna si brengsek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvin [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kisah tentang seorang pemuda biasa yang ingin dicintai dan mencintai. Tapi takdir berkata lain. Begitu banyak cinta dan rahasia. Bertahan atau Menghilang? Adapun kisah seorang gadis yang menyukai seseorang, akahkah ia tahu...