FREYA tiba dikampus pada pukul 9.00am. Dengan mata yang layu kerana masih ingin dibuai mimpi, gigih jua dia berjalan. Usai memarkir motor kesayangan, Freya menyinggah ke tandas perempuan untuk menghilangkan rasa mengantuk.
Freya terdengar suara tangisan sang gadis tetapi, bila mengingat perkara semalam, lekas Freya menghilangkan tumpuan untuk mendengar suara itu dan langsung bergegas keluar. Jalannya tidak teratur, terhuyung hayang badannya cuba diimbang, tetap matanya masih belum segar.
Dari arah belakang, Freya rasakan ada yang cuba mengikuti dia dan apabila dia menoleh, benar ada tiga makhluk yang sedang berdiri dibelakangnya.
" Pergi! Tolonglah pergi!! "
" Freya, jomlah kita jadi kawan! "
" Pergi! Aku tak nak berkawan dengan korang! Pergi! "
Freya menjerit, meminta dengan keras agar ketiga makhluk itu pergi dari dia. Freya sudah tidak peduli lagi tentang tanggapan pelajar yang lain. Jelas Freya terdengar, mereka mengatakan Freya sudah gila dan tidak normal lagi. Freya sudah benar-benar tidak peduli lagi. Kata-kata itu dia telan walau pahit.
" Freya "
" Pergi!! "
Ketiga makhluk itu berasa marah bila Freya mengusir mereka. Lalu, mereka menolak Freya dan pada saat itu hadirlah dia bernama HERO, pantas menyambut tubuh gadis itu dari membiarkan dia terjatuh tanpa sebab.
Perlahan-lahan dia membuka mata, dan wajah kacak Rafie telah menyapa pandangan sekaligus menyentuh hati Freya. Jelas terlihat, Rafie menayangkan wajah hairan dan takut.
" Awak kenapa? "
Tanya Rafie, Freya menelan liur dan memberi isyarat pada Rafie agar mahu melepaskan tangan dari merangkum pinggangnya. Rafie jadi kalut sendiri, ini yang pertama baginya.
" Saya minta maaf "
Freya bersuara. Dia memandang ke arah belakang Rafie, dan mereka menjelirkan lidah pada Freya. Ternyata, mereka lah yang telah menolak Rafie agar menyambut dia. Freya terkejut, sangkanya Rafie benar-benar mahu menyelamatkan dia ternyata...
Sedikit kekecewaan dihati Freya, terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan si lelaki kacak itu. Rafie menggaru kepala sendiri, melihat ke kiri kanannya. Hairan Rafie sendiri.
Rafie cuba intai Freya, gadis itu tengah menyimpan HP dan barangan peribadi ke dalam loker. Bila Freya tersedar Rafie sedang curi-curi memandang dia, Freya datang mendekati. Selesai menyimpan barang, Rafie menutup pintu loker, wajah gadis itu menjadi tatapan lamanya.
" Tentang tadi, terima kasih sebab dah tolong saya "
Kata Freya, telus. Rafie mengangguk kecil tanpa suara, tapi dia tersenyum bila gadis itu sudah pergi menjauh. Bila dia menyedari ada senyuman terukir dibibir, langsung dahinya berkerut sendiri.
" Okey, aku dah gila "
Langkah kaki Rafie terhenti sendiri bila melihat Freya tercegat dihadapan pintu kelas mereka. Rafie menjenguk ke dalam, kembali memandang Freya.
" Kenapa? "
Tanya Rafie bila tiada apa-apa yang dilihatnya di dalam sana. Dia lihat, gadis itu menitiskan air mata. Dan barulah Rafie faham, penyebab Freya menangis. Pandangan pelajar-pelajar itu, lain memandang Freya dan dihadapan papan itu, jelas tertulis 'Freya Zemira perempuan gila'
" Awak ke Freya Zemira? "
Tanya Rafie. Freya baru tersedar ada Rafie disebelahnya sejak tadi. Laju dia mengesat air mata lalu bersuara.
YOU ARE READING
BODYGUARD MR.GAY(complete)
RandomRAFIE YAHYAH tidak tahu apa itu 'Perempuan' . Dia kehilangan ibunya di dalam satu tragedi kebakaran sewaktu dia masih bayi . Dia dirawat dan dibesarkan oleh 'Lelaki' . Bahkan seluruh pembantu yang ada di dalam istana itu , semuanya LELAKI . Bukan i...