Assalamu'alaikum!! Maafkeun kalo udah jarang update ya minna-san!
__________
Sudah 30 menit lebih sholat Isya berjama'ah selesai dilaksanakan di masjid ini. Namun seorang pemuda masih nyaman ber-i'tikaf dalam duduknya sambil tertunduk menghadap kiblat.
Mulut Shadiq masih melantunkan dzikir memuji Sang Maha Pengasih yang telah memberikan segala kecukupan selama ini padanya dan keluarganya. Namun seringkali ia menzholimi dirinya sendiri. Seringkali terlupa akan rezeki yang telah dilimpahkan Allah Yang Maha Penyayang. Seringkali terlupa akan kesombongan yang selalu ia katakan, padahal tak ada yang bisa menandingi Sang Pemilik bumi dan seisinya.
Ia hanyut dalam lantunan dzikir-nya. Ia menangis lirih menyesali perbuatannya yang telah mencela seorang mukmin, apalagi seorang wanita, makhluk yang memiliki hati rapuh bagai kaca. Begitu sombongnya ia mengagungkan profesinya dan berkoar seakan deritanya selama ini begitu sulit diberikan oleh Allah.
Jika benar Alwan dan umma-nya akan berkunjung ke rumah, besar kemungkinan Alwan akan menceritakan apa yang barusan terjadi di bundaran sore tadi. Dan kepercayaan sang bunda perlahan berkurang pada diri Shadiq.
Ia akui dirinya akhir-akhir ini merasa sering diganggu oleh sosok Dini. Tak di dunia nyata, dalam dunia mimpi pun jadi. Ya, bocah itu selalu hinggap di
bunga tidur Shadiq. Perlahan mengganggu lelap tidurnya yang sebelum ini damai tentram. Karena mimpi itulah, ia selalu terlambat bangun malam untuk mendirikan sholat tahajjud.Sore tadilah puncaknya. Seumur hidup tak pernah ia diperhatikan banyak orang akibat aksi adu mulutnya tersebut.
Tiba-tiba Terlintas dalam pikirannya sosok Dini yang tengah tersenyum manis padanya, kemudian berubah menjadi isak tangis yang begitu memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.
Seketika air mata Shadiq kembali berderai, kepalanya semakin tertunduk. Telinganya seperti kembali mendengar perkataan Dini yang dirasa sudah melukainya, karena sudah menuduhnya sebagai polisi yang tak bisa adil dan bertanggung jawab. Sampai-sampai gadis itu dengan gampangnya berkata mudahnya menjadi polisi.
Perkataan Dini tak sepenuhnya salah, terdapat para polisi yang dengan mudahnya melewati berbagai tes hanya karena setumpuk uang dan jabatan orang dalam. Kira-kira sudah 2 kali ia gagal mengikuti tes kepolisian waktu itu.
Dan Alhamdulillah di kali ketiga, dengan ikhtiar dan tawakkal, juga do'a dari sang bunda ia menjadi seperti ini sekarang. Bukan hanya sosok bunda yang menjadi penyemangatnya saat terpuruk waktu itu, namun seorang gadis yang pernah memiliki tempat di hatinya dulu juga lah, selalu memberi dorongan dan semangat positif yang menuntunnya dari takdir yang terasa tak memihak padanya menuju ruang yang tak menyesakkan dadanya lagi.
Lupakan! Setiap kali ia mengingat kenangan itu, semakin lebar pula luka yang telah ia tutup rapat perlahan terbuka. Tak ada lagi cinta untuknya, tak ada lagi tempat di hatinya, dan tak ada lagi derai air mata menangisi dirinya yang perlahan bayangannya mengabur dan hilang sepenuhnya.
Tanpa ia sadari, ternyata bukan hanya ia sendiri di dalam masjid yang mulai sepi ini. Sesosok pemuda yang sedari tadi duduk lumayan jauh di belakang Shadiq rupanya ikut mendengarkan suara pilu barusan.
Kemudian pemuda tersebut mengambil sebuah mushaf di lemari dekat Shadiq duduk. Shadiq tak menghiraukannya.
Beberapa detik sesudahnya terdengarlah lantunan ta'audz yang begitu merdu, lalu pemuda tersebut mulai melantunkan ayat suci Al-Qur'an,
"يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِ ۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ(١١)
KAMU SEDANG MEMBACA
siap pak! 『ONGOING』
RomanceRamadini, gadis 17 tahun yang baru mendapatkan simnya sekaligus diberi hadiah motor baru dari sang orangtua. Siapa yang gak kegirangan coba, mendapat motor lalu langsung digunakan. Bukan hari sial atau apa, hanya saja Dini sedang tidak ditakdirkan b...