2. Ways

487 61 1
                                    

Walau mentari sudah meninggi hal itu tak lantas membuat Lucas menggerakkan badannya dari atas kasur. Ia memilih untuk tetap berbaring dengan rambut yang acak-acakan dan wajah yang mengerut akibat cahaya yang terlalu banyak masuk kedalam kamar nya. Dini hari tadi ia lupa untuk menutup tirai karena terlalu terpesona dengan indahnya Gangnam ketika langit masih gelap. Pada akhirnya ia mendapatkan konsekuensi seperti ini.

Lucas mengangkat selimutnya tinggi-tinggi agar dapat menghalangi cahaya mentari dari wajahnya. Usahanya nihil ketika ia sadar bahwa kamarnya kini sangat terang dan itu membuat segala usahanya dirasa sangat percuma. Bersamaan dengan geraman yang terdengar di ujung tenggorokannya, ia duduk lesu, menguap lebar-lebar tanpa membuka matanya sedikitpun. Jetlag masih terasa cukup pekat di seluruh tubuhnya tapi ia tak bisa kembali berbaring karena pikirannya sudah bangun.

Lucas mencoba membuka matanya secara perlahan untuk mengamati seperti apa kamar yang akan ia tinggali selama ia berada di Seoul. Warna dindingnya lebih gelap ketimbang ruangan lainnya. Dengan kepalanya yang masih melayang-layang, ia bisa membayangkan bahwa apartemen ini adalah pilihan Jae Hyun. Entah atas dasar apa ia menebak seperti itu, hanya intuisinya saja yang mengatakan seperti itu.

Setelah merasa lebih baik, ia bangkit sembari mengacak-acak rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah merasa lebih baik, ia bangkit sembari mengacak-acak rambutnya. Tenggorokan kering tidak akan lebih baik jika ia tidak segera minum. Dengan langkah lesu dan pelan ia menuruni tangga, menyadari bahwa apartemen ini memiliki dilengkapi furnitur yang senada dan terkesan kalem. Lucas mendengus sembari tersenyum lebar menunjukkan giginya yang rapi. Dirinya jauh sekali dari definisi kalem dan teratur.

Well, setidaknya Jae Hyun ingin dirinya berubah menjadi seseorang yang teratur dengan memberikan akomodasi apartemen mewah ini.

Cepat-cepat ia membuka botol air mineral di atas meja dapur dan menghabiskannya dalam beberapa tegukan saja. Dehidrasi menjadi hal utama yang membuatnya terbangun selain mentari yang sudah terik.

Ia duduk dihadapan meja dapur dan melamun beberapa saat. Mencoba mengumpulkan niat untuk membuka koper yang terbaring di tengah ruangan dan membereskan apapun yang harus ia bereskan sebelum makan malam bersama keluarganya nanti.

'Sepertinya aku harus memulainya sekarang.' Pikirnya dengan lesu.

🌸 Pyeongchang-dong, Seoul.

🌸 Pyeongchang-dong, Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Know I Know You Know [FF LUQI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang