"Apa kau tidak bisa tidur hanya karena aku mengantarkanmu sampai depan apartemen kemarin?"
Yuqi membalikkan tubuhnya cepat-cepat kearah Lucas yang kini memberikan tatapan kebingungan. Apa mungkin Lucas tahu mengenai apa yang terjadi di apartemennya? Tidak mungkin kan?
"A-apa?"
Lucas yang sejak tadi berjalan akhirnya menghentikan langkah dan menatap Yuqi dengan kebingungan. Entah mengapa Yuqi kini terlihat begitu gampang terkejut dan luar biasa gelisah. Setahunya tidak ada berita jelek apapun yang berkeliaran tentang Yuqi.
"Ada apa? Kau terlihat gelisah sekali."
Yuqi mengusap wajahnya sesaat sebelum ia menjawab pertanyaan dari Lucas.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya kurang tidur."
Lucas merasa ada sesuatu yang lebih dari apa yang sudah Yuqi katakan, namun ia memilih untuk tidak menekan topik itu. Bagaimanapun itu adalah hak Yuqi jika ia memilih untuk menutup mulutnya.
Hari mereka berlalu begitu saja. Tidak ada kesan apapun selain pemotretan yang tiada henti. Sementara itu, hal yang membuat Lucas lebih khawatir adalah Yuqi yang sepertinya terlalu memaksakan diri untuk menghadapi hari. Terlihat sekali bagaimana senyuman yang dipaksakan itu tiap menyapa staff yang ada di lokasi.
Memang profesional, hanya saja itu tidak akan baik dalam jangka panjang.
"Hyung,"
Manajer mereka segera berbalik ketika Lucas panggil.
"Apa menurutmu ada sesuatu yang aneh dengan perilaku Yuqi hari ini?"
Mereka saling bertatapan sejenak dan menatap Yuqi yang kini sedang mengerutkan keningnya. Terlihat begitu tegang namun berusaha sekeras mungkin untuk terlihat baik-baik saja.
Sejujurnya Lucas berusaha untuk tidak mengkhawatirkan hal itu. Ia pikir, Yuqi pasti akan bisa menyelesaikan apapun masalah yang ia punya sendiri. Di tambah dengan Yuqi yang sama sekali tidak memberikan penjelasan apapun padanya yang mengartikan ia tak memiliki hak untuk ikut campur dalam masalah perempuan itu.
Namun melihat bahu Yuqi yang begitu tegang membuatnya jadi ikut tidak tenang.
"Yang aku tahu bahwa ia sama sekali tidak baik-baik saja. Apa kau tahu penyebabnya?" Manajernya kembali bertanya pada Lucas.
"Aku akan mencari tahu."
Dengan begitu Lucas melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat dimana Yuqi begitu kesulitan untuk berkonsentrasi. Mereka kini sedang beristirahat sebelum pemotretan terakhir dimulai. Maka waktu yang Lucas miliki cukup sempit.
"Jadi kau akan terus begitu tegang dan cemas?"
Mendengar hal itu, Yuqi mengangkat pandangannya cepat-cepat dan tidak mengatakan apapun untuk membalas pertanyaan Lucas yang bernada menyinggung itu.
"Oh, sekarang kau tidak akan menjawabku?"
Lucas yang begitu tinggi kini terlihat sangat mengintimidasi Yuqi dengan kedua tangannya yang dengan sengaja ia masukkan kedalam saku celana. Namun Yuqi sama sekali tidak bergerak dan tidak melakukan apapun untuk menjawab pertanyaan Lucas. Perempuan itu malah memalingkan wajahnya dan bersikap seakan Lucas tidak berdiri di sampingnya.
"Baiklah. Aku akan melakukan sesuatu yang paling kau benci."
Sebelum Yuqi bisa bereaksi, Lucas menggelitiki sisi tubuh perempuan itu dan tawanya meledak ketika Yuqi sesegera mungkin menjauh dengan suara tawa yang begitu merdu di telinganya.
Erm... Ya, pujian itu terdengar begitu aneh jika Lucas yang mengatakannya. Maka Lucas tidak mengatakan apapun selain menikmati tawa Yuqi yang bercampur dengan sedikit rasa kesal namun selebihnya perempuan itu terlihat lebih tenang dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know I Know You Know [FF LUQI]
FanfictionSejak kecil ia selalu diberitahu bahwa keluarga harus menjadi yang utama. Maka ketika Lucas mendengar bahwa pamannya, Jung Jae Hyun, membutuhkan model untuk cabang perusahaan yang sedang dikelolanya, ia segera memaksa untuk kembali ke Korea. Bekerja...