17. A Little Bother

289 38 9
                                    

Lima kali.

Ini kali kelima Yuqi terlihat tersenyum-senyum sambil menatap ponselnya dan membalas apapun pesan yang kiranya membuat ia tersenyum seperti itu di hari ini. Mata Lucas berkali-kali mencoba untuk mencuri pandang ke arah rekan kerjanya. Bukan berarti ia terganggu. Hanya saja selama ia bekerja dengan Yuqi, perempuan itu jarang sekali memainkan ponselnya apalagi sampai tersenyum-senyum seperti itu. 

Lucas segera mengalihkan perhatiannya ketika Yuqi mengangkat pandangannya. Mereka sedang tidak bekerja, yang kini mereka lakukan adalah menunggu manajer yang entah pergi kemana. Mereka hanya duduk-duduk kebosanan, belum ada jadwal apapun di hari ini tapi entah kenapa Jaehyun memberikan arahan kepada mereka untuk datang ke kantor. 

Setidaknya kepulangan mereka dari villa memberikan energi dan semangat baru untuk melakukan kegiatan di hari ini. 

Lucas mengembuskan napas panjang sembari mengingat-ingat hari libur mereka kemarin. Cukup menyenangkan berkumpul dengan embel-embel liburan bersama Jun Myeon dan lain-lain. Ia cukup jarang menikmati hal itu karena biasanya ia lebih memilih untuk menghabiskan hari liburnya untuk bergelinding di atas ranjang dan tidak melakukan apapun. 

Kenangan melihat keponakannya yang bahagia bermain dengan kelinci saja sudah membuatnya bahagia. Sebelumnya ia jarang sekali melihat Min Ra karena dengan alasan ia yang berada di luar negeri, juga Jaehyun yang jarang sekali bertamu ketika ada perkumpulan keluarga besar sejak meninggalnya mendiang Anna. 

Beruntung sekali saat ini Jaehyun sudah terlihat lebih bahagia dari sebelumnya. Walaupun Lucas selalu bersikap kurang ajar dan tidak tahu malu kepada Jaehyun, ia sebetulnya peduli dengan apa-apa yang terjadi pada saudaranya itu. Meskipun terlihat keras dan selalu mementingkan bisnis seperti Jun Myeon, sebenarnya mereka tetap saja bayi besar yang harus di perhatikan. Ia mendadak jadi kasihan kepada Min Young yang harus mengurus dua bayi besar dan satu bayi sesungguhnya. 

Kedua pria itu jelas-jelas pain in the ass. 

"Hahaha..." 

Enam kali. Hitungnya dalam hati. 

Oke, karena sudah cukup mengenang kenangan yang begitu menyenangkan dan diselingi dengan mengejek Jaehyun di kepalanya, ia jadi lebih penasaran apa yang sedang Yuqi lakukan ketimbang sebelumnya. 

"Tertawa seperti itu membuatmu jadi orang aneh." Ujarnya sembari mengangkat kedua tangannya dan menguap. 

Yuqi memicingkan matanya kearah Lucas dan menunjuknya. Tidak berkata apapun dan kembali asik dengan ponselnya. 

Nah, perempuan ini sebenarnya kenapa? 

Apakah ia kurang asik ketimbang dengan siapapun yang sedang dikirimi pesan oleh perempuan itu? Bukankah setidaknya mereka harus berbicara pada satu sama lain ketika sedang kebosanan seperti ini dengan hanya ada mereka berdua di dalam satu ruangan luas milik Jaehyun? Apa sih yang ada di kepala perempuan itu?

Dan kenapa pula ia sangat kesal hanya karena masalah sepele seperti ini?

"Moodmu buruk juga untuk seukuran seseorang yang baru saja berlibur." 

Lucas segera menatap Yuqi yang kini sedang memberikannya senyuman jahil dan ia tahu bahwa senyuman itu berarti mereka akan, setidaknya, saling berbicara.

"Kenapa pula kau tersenyum seperti orang aneh ke ponselmu?" 

Yuqi tertawa dan menyimpan ponselnya. Kini seluruh perhatian Yuqi tidak akan terganggu dengan adanya pesan-pesan di ponselnya dan tentu saja baik diakui atau tidak, Lucas diam-diam senang dengan hal itu. 

"Sepertinya tidak pernah ada sebuah larangan untuk tersenyum kepada ponsel." 

Lucas mengangguk dan ia sekarang kebingungan apa yang harus ia bicarakan dengan Yuqi. Biasanya selalu ada hal yang bisa diperbincangkan atau ada ide untuk menjahili rekan kerjanya. Apakah ini efek dari pertanyaan yang selalu berputar di kepalanya akhir-akhir ini?

"Aku jadi ingat sesuatu." Lucas kembali angkat bicara.

Sejujurnya kali ini ia sedang bersumpah serapah pada dirinya sendiri. Tapi demi ketenangan pikiran dan menghilangkan rasa canggung yang ada, ia harus melakukan hal ini. 

"Ada apa?"

"Saat kita di cafe waktu itu, kau berbincang dengan Yanan bukan?" 

Yuqi membulatkan matanya, tak menyangka bahwa Lucas menyadari bahwa ia berbicara dengan Yanan. 

Oh, well, Yanan kan seorang model. Jadi tidak aneh jika Lucas mengenalinya. 

"Yup, lalu kenapa?" 

"Bagaimana kau bisa mengenal Yanan?" 

Baru setelah Lucas bertanya seperti itu, Yuqi secara tak sadar membuka mulutnya membentuk bulatan sempurna. Ia tidak tahu apakah ia harus mengatakan bahwa Yanan adalah mantan kekasihnya atau bagaimana kepada Lucas. Menimang-nimang kemungkinan yang ada, sepertinya Lucas pun tidak usah mengetahui tentang hal seprivasi itu. 

"Yanan merupakan kenalan lamaku di Tiongkok sebelum ia pergi untuk menjadi seorang model." 

Ah... Pantas saja mereka begitu dekat hingga berjalan di malam hari bersama. Nyatanya mereka hanya sekedar kenalan lama.

Wait...

Hanya sekedar? Kenapa Lucas rasanya begitu lega ketika mengetahui mereka hanya sekedar kenalan lama? 

"Memang kenapa?" 

Shit, Lucas sama sekali tidak mempersiapkan kemungkinan bahwa Yuqi akan bertanya seperti itu. Ia bersumpah serapah di kepalanya, merasa begitu bodoh tapi lega disaat yang bersamaan. 

"Tidak, waktu itu kau bilang tidak mengenal model lain selain diriku."

Jawaban Lucas hanya di respon dengan oh semata. Ia menarik napas lega karena Yuqi sepertinya tak lagi mempermasalahkan hal itu dan juga ia langsung kembali memainkan ponselnya. 

Dan kembali Yuqi tersenyum serta terkekeh dengan apapun yang ada di ponselnya.

"Apa kau sedang bertukar pesan dengan Yanan?" 

Nah, hal bodoh apa lagi kiranya yang akan Lucas lakukan setelah ia bertanya pertanyaan yang cukup riskan seperti itu. Ia kini terlihat seperti seorang kekasih yang sedang cemburu. 

Kekasih? Yang benar saja.

"Iya, kami sudah lama kehilangan kontak satu sama lain. Beruntung saat itu aku bertemu dengannya lagi." 

Lucas mengangguk tak tahu hal apa lagi yang akan membuat Yuqi berbincang dengannya. Namun dengan fakta bahwa sepertinya Yanan dapat membuat suatu perbincangan lebih menarik daripada dirinya membuatnya sedikit jengah. 

Ia mengendikkan bahunya. Tak salah bahwa Yuqi kini lebih asik untuk berbincang dengan Yanan, bukan? Mereka tak bertemu lama dan tentunya akan ada banyak hal yang ingin dibicarakan pada satu sama lain. Berbeda dengannya yang bisa dikatakan hampir setiap saat berada di sekitar Yuqi. 

Tapi mengapa fakta itu membuatnya sangat terganggu? Oke, tidak sangat 'sangat', hanya sedikit terganggu. 

Sedikit terganggu, camkan itu. 

Lucas mencuri pandang pada Yuqi yang kini kembali menahan tawa dan mengetikkan sesuatu di ponselnya. 

Demi apapun kini ia berharap Jaehyun datang kepada mereka dan menjelaskan apapun yang akan mereka kerjakan. 

🍁TBC🍁

A/N
Oke, aku kembali dengan Lucas yang bingung sama keganggu :3 

You Know I Know You Know [FF LUQI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang