Yuqi masih menatap pria yang sedang duduk dengan tenang sembari menikmati suasana sepi. Sama sekali tidak terpikirkan bahwa ia akan bertemu lagi dengan pria yang pernah memiliki hubungan dengannya. Tidak setelah ia yakin bahwa Yanan benar-benar meninggalkan Tiongkok tanpa ada niatan kembali demi menggapai mimpinya.
Tapi jika seseorang bertanya apakah ia membenci Yanan karena hal itu? Tentu saja tidak. Karena pada saat itu ia pun memiliki mimpi yang sama. Sejak saat pertama kali mereka bertemu hingga akhirnya memiliki status, mimpi mereka sama-sama ingin menjadi model.
Sejak kepergiannya, ia tak pernah mendengar berita apa-apa mengenai Yanan. Ia hanya mendengar dari orang tua pria itu bahwa ia sudah sukses. Bagaimanapun berakhirnya hubungan mereka tidak dalam situasi yang penuh amarah dan kekecewaan. Mereka putus begitu saja tanpa saling merasa tersakiti. Yuqi menghormati keputusan Yanan, Yanan pun berterima kasih atas kebesaran hati yang Yuqi miliki.
Lagipula dirinya dan Yanan sangat akur layaknya adik dan kakak. Tapi ia bersyukur penah menjadi orang spesial di kehidupan Yanan.
"Yuqi?"
Ia memutar kepalanya untuk menyahut panggilan Lucas, tapi Lucas masih menunggu pesanan mereka sembari memainkan ponselnya. Lalu siapa yang memanggilnya?
"Yuqi?"
Kini matanya membulat ketika menyadari bahwa Yanan melangkah kearahnya. Oops, ia tidak mengira bahwa Yanan sadar akan keberadaannya. Senyuman Yanan masih sama seperti sedia kala. Jika dipikir-pikir lagi, kapan terakhir kali mereka bertemu? empat atau lima tahun yang lalu?
"Yanan..."
Yanan mendekat kearahnya dan tanpa ragu-ragu segera memeluk Yuqi dengan erat. Beruntungnya orang-orang yang ada di cafe ini hanya segelintir dan mereka terlalu fokus dengan apapun yang mereka kerjakan.
"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini. Bagaimana kabarmu?"
Yanan segera berbicara setelah ia melepaskan pelukan mereka. Yuqi merapikan rambutnya, mendadak merasa kikuk karena hal yang baru saja terjadi.
"Eum.. aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"
"Aku tentunya baik-baik saja. Sejak aku berada di Korea, aku berusaha untuk mencari kontakmu melalui model-model lain. Tapi sepertinya mereka juga tidak mengenalmu."
Yah, tentu saja mereka tidak mengenal Yuqi. Yuqi hanyalah model yang berkerja lepas sebelum namanya jadi melejit karena berhasil bekerja di perusahaan milik suami atasannya.
"Padahal wajahmu sudah terpampang dimana-mana."
Yuqi kembali tersenyum ketika Yanan mengeluarkan ponselnya. Beruntungnya Yanan tidak canggung. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa pria itu adalah pria yang begitu dingin dan hanya berbicara seperlunya, Yanan tidak pernah melakukan hal itu kepada Yuqi.
Ia bahkan cenderung lebih banyak berbicara jika bersama Yuqi.
"Kalau begitu ayo kita bertukar kontak. Tapi tadi kamu bilang 'sejak berada di Korea', memang kamu bekerja dimana?"
Yanan mengambil alih ponsel Yuqi seakan itu adalah hal yang normal. Mau bagaimana lagi, hubungan mereka terlalu baik untuk menjadi orang asing.
"Aku bekerja di Jepang. Hanya tinggal beberapa hari lagi aku berada di sini."
"Apa kamu sering ke Korea?"
Yanan menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan. Lalu ia mengembalikan ponsel Yuqi.
"Bisa dibilang cukup sering. Tergantung pada situasi dan juga klien."
Begitu asiknya mereka berbicara hingga Yuqi lupa bahwa ia ke cafe ini bersama Lucas. Lucas sendiri sebenarnya sejak tadi sudah siap untuk pergi, tapi ketika melihat pria yang datang menghampiri Yuqi dan dengan santainya memeluk perempuan itu, hampir saja ia akan meninjunya. Namun dengan ekspresi Yuqi yang tersenyum dan seakan tidak ada apa-apa, ia sadar bahwa mungkin saja pria itu adalah kenalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know I Know You Know [FF LUQI]
FanfictionSejak kecil ia selalu diberitahu bahwa keluarga harus menjadi yang utama. Maka ketika Lucas mendengar bahwa pamannya, Jung Jae Hyun, membutuhkan model untuk cabang perusahaan yang sedang dikelolanya, ia segera memaksa untuk kembali ke Korea. Bekerja...