8 bulan kemudian..
Pagi ini Qyrha dan Arthur sedang bersantai di ruang keluarga, hanya sekedar menonton acara kesukaan Qyrha.
"Gak kerasa ya, Rha, bentar lagi kamu ngelahirin."
"Ya kamu mah enak ngomong doang, aku nih kesakitan terus kalo misalkan anak kamu ini nendang aku." Kesal Qyrha.
"Terus aku harus ngapain dongg?? Kan emang udah nasib bumil, Sayanggg.. kan aku juga suka usapin perut kamu kalo sakit.."
"Yakan kamu cuma ngusap doang, aku nih ngerasainnya sakit banget, gatau sihh rasanya tuh kayak apa ya, kayak takut robek perutnya!"
Arthur terkekeh pelan. Aduan yang di keluarkan bumil ini sangat membuat Arthur tertawa. Karena tidak mungkin jika perut bisa robek hanya karena tertendang bayi di dalam kandungan.
"Ketawa kamu!"
"Ahahhaha abisnya kamu lucu banget.. mana bisa robek, kan perut kamu kuat."
"Berisik ahh gegara kamu nih, naroinnya banyak banget, jadi double anaknya."
Lagi-lagi Arthur tertawa.
"Ngga ihh emang udah takdirnya kita dapet anak kembar."
"Ishh.."
"Yaudah, kamu mau di beliin apa? Mau makan sesuatu?"
"Gak mau apa-apa kok," Jawab Qyrha lesu.
"Kenapa cii ini ulululuuu.. bumilku kok lemes gini.." Goda Arthur sambil mengunyel-unyel pipi Qyrha.
"Aku lagi males ngapa-ngapain."
"Iyaa Sayangggg.. aku tau kok,"
"Tapi aku mau pulang ke Ibu ama Ayah."
"Loh jangan dulu, Sayang.. takut tiba-tiba di jalan ngelahirin gimana? Aku telepon Ibu aja yah, biar mereka kesini?"
"Gak sopan, Thur.. aku mau jenguk mereka.."
"Aku takut kamu kenapa-napa.." Cicit Arthur pelan.
Arthur memeluk Qyrha dengan tulus dari samping, namun beberapa menit kemudian, Qyrha tertidur dalam posisi duduk.
"Lahh? Kamu kok tidur, Sayang? Kan kamu gak boleh tidur sambil duduk, Sayangg.. yuk bangun dulu heuuhhh kita jalan ke kamar yah.." Ucap Arthur lembut sambil mengelus-elus kepala Qyrha dan berharap Qyrha bangun dari tidurnya, namun hasilnya nihil, Qyrha malah makin terlelap dan mendengkur.
Arthur tersenyum sambil menatap wajah polos Qyrha saat ini. Ia jadi teringat saat pertama kali ia mengetahui kalau Qyrha sedang hamil.
Flashback On.
"Uweeekkk.. Uweeekkk..." Qyrha yang sedang mencuci piring langsung memuntahkan isi perutnya ke wastafel itu.
Arthur yang mendengar itu, langsung mendatangi Qyrha yang memegangi kepalanya.
"Rha? Kamu kenapa?"
"Gatau nihh, kamu lanjutin dehh nih cuci piring. Aku mau tiduran dulu,"
Qyrha melewati Arthur begitu saja dan naik ke kamarnya. Arthur menurut saja lalu menggantikan Qyrha untuk mencuci piring.
Setelah selesai mencuci piring, Arthur langsung menghampiri Qyrha yang berada di kamar. Qyrha telentang dengan wajah yang cukup pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Differently Twins
General Fiction[SEQUEL QAHS] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [WARNING]⚠️ Bagaimana jadinya jika Qyrha dan Arthur menjadi sepasang suami istri lalu mempunyai anak kembar? Akankah anak kembar mereka seperti mereka di masa lalu? Mereka terlahir kembar, namun berbeda. Da...