13. Red Diamond.

750 50 12
                                    

Pagi ini adalah hari dimana Zeva dan Nathan mengalami masa MPLS di sekolah barunya. Angkasa High School.

Ya, sekolah ini masih berdiri tegak sampai sekarang dengan Qyrha yang menjadi direktur utamanya.

"ZEVAAAA! NATHAAANNN! TURUN CEPETAN UDAH MAU TERLAMBAT!"

"Duh Bunda ngapain sih teriak-teriak, masih pagi loh." Kesal Zeva sambil menuruni tangga.

"Ehh mata lu buta ye? Pagi darimana?! Ini itu udah jam 7 lewat 35 menit. Lu udah pada telat!"

"Ahh biarin aja si, Bun.. kan sekolaan punya Bunda, ngapain harus repot-repot bangun pagi." Ucap Zeva lalu mendudukkan diri di kursi meja makan mereka.

"Jangan macem-macem. Gue malu punya anak kayak lu, awas ye jangan ngajak ribut temen-temen lu, jangan bikin kegaduhan."

"Zeva juga malu punya Bunda kayak Bunda." Ucap Zeva sambil terkekeh.

"Zeva, gak boleh ngomong kayak gitu." Ucap Arthur memperingati.

"Ehh Ayah, Bunda duluan kok yang ngomong begitu. Tapi Zeva tau, walaupun Bunda ngomong kayak gitu, Bunda itu cuma bercanda. Sebab Bunda sayang banget sama Zeva. Zeva juga sayang banget sama Bunda."

"Anak siapa sih ini.." Goda Qyrha lalu tersenyum.

"Udah yuk, Bang. Berangkat!"

"Kan sama Ayah berangkatnya." Ucap Nathan datar.

"Loh bukannya kalo kita udah SMA boleh bawa mobil sendiri? Kan kita udah mau 17 tahun?"

"Jangan macem-macem. Makan sarapannya." Kesal Qyrha.

"Boleh yaa, Bundaaaaa??" Pinta Zeva dengan sangat memohon.

"Udah berapa kali mobil lu masuk bengkel, Zeva?"

"Baru 4 kali, Bun."

"Selama setengah tahun?" Kesal Qyrha.

"Hehehehhehehe... Kan itu buat balapan, Bun.."

Suasana hening seketika. Beberapa saat kemudian, Zeva membulatkan matanya terkejut. Seperti ada yang aneh dari ucapannya barusan.

"APAAAA?!! LU ABIS BALAPAN, ZEVAAAAA?!!" Bentak Qyrha sambil mengangkat sendok sayur setinggi-tingginya.

"Duh jangan pukul Zeva, Bun!! Ampun gak lagi suerrrr!!"

"Udah ih jangan marah-marah, Rha.. emang kamu dulu gak kayak Zeva? Kamu juga pergi ngumpet-ngumpet buat balapan terus ketemu aku kan di arena balap.."

"TUHKAN BUNDA AMA AYAH JUGA MANTAN PEMBALAP!!"

"ARTHUUURRRRR!!"

"Udah sih jangan ribut. Ayo Zev, berangkat." Ajak Nathan sambil menarik Zeva keluar.

"Ehh mau kemana kalian?!" Teriak Qyrha.

"Nathan izin bawa mobil, Bun!" Teriak Nathan sambil berlari.

Setelah kedua anak mereka pergi, Qyrha menatap tajam ke arah Arthur. Dan yang di tatap hanya menghendikkan bahu.

"Arthurr..." Geram Qyrha.

"Apa? Udah waktunya Rha, anak kita tau semua tentang kita. Kita ini siapa.. asalnya darimana.. terlebih lagi, ada banyak teror kan yang dateng di kehidupan Zeva sama Nathan. Seengganya kita bakal kasih mereka ketenangan.."

"Lo kira anak lo si Zeva itu ketakutan? Dia malah girang! Lo tau gak sih dia itu antusias banget buat nyelidikin siapa yang udah neror-neror dia. Kalo si Nathan, sikapnya tenang. Gak ada hawa takut atau penasaran. Nomor yang neror dia aja langsung di blokir! Jadi buat apa kita ngasih tau mereka, gue gak mau mereka jadi kayak gue di kedepannya."

Differently TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang