Beberapa jam kemudian, Qyrha terus merengek meminta untuk pulang. Dan yang lain sudah izin pulang ke rumah terlebih dahulu. Disini hanya ada Evan, Sania, dan Anton.
"BU, AYO PULANG!"
"Loh sabar, Nak, belom saatnya ihh."
"Bawa aja susternya ke rumah,"
"Lagak kamu kayak orang kaya aja," Sindir Arthur sambil terkekeh.
"Loh lo kira gue miskin?"
"Hushh mulutnya," Ucap Evan sambil meraup bibir Qyrha.
"Ihh Ayah!!"
"Yaudah mau kamu gimana? Mau bawa suster ke rumah?" Tanya Arthur dengan lembut.
"Iy-"
"Gausah. Ibu bisa rawat kamu buat beberapa hari," Potong Sania cepat.
"Ihh Qyrha gak mau repotin Ibu.."
"Ibu gak ngerasa di repotin, itung-itung ngelatih kamu. Kamu masih perlu edukasi,"
"Nahh bagus itu, lagian emang kamu mau ntar susternya nempel-nempel ke aku? Aku kan ganteng begini, siapa sih yang gak tertarik ama aku?"
Qyrha mengerutkan dahinya kesal, "Dasar suami kepedean!"
"Bu, Arthur emang ganteng kan? Siapa coba yang gak tertarik sama Arthur?" Tanya Arthur kepada Sania dan Sania mengangguk gemas.
"Nak Arthur emang ganteng loh, udah ganteng, baik, banyak uang, tipe-tipe suami banget.. siapa yang gak kepincut ama dia?" Ucap Sania menyetujui Arthur.
Qyrha mendengus sebal.
"Jangan gitu ahh, San. Cah iki kalo di puji koyo ngono semakin-makin," Ucap Anton dan membuat wajah Qyrha berubah senang.
"Setuju! Bener kata Papa! Ni anak kalo di puji malah makin PD!"
"Ayah, liat Qyrha! Ayah pasti mihak ke Arthur kan?" Adu Arthur.
"Ahahahahahha kalian ini kayak anak kecil aja. Sudah-sudah, Ayah gak akan mihak ke siapa-siapa. Ayo katanya kita mau pulang? Ayah sama Ibu sama Anton bakal nginep di rumah kalian buat beberapa hari, tapi Ibu kayaknya bakal nginep sekitar 5 bulan buat temenin kamu."
"Nah bener itu kata Evan, Nak. Udah ayo kalo mau pulang, kita beres-beres sekarang," Ucap Anton.
"Oke, Pa! Yes pulang!" Jerit Qyrha senang.
"Yaudah kalian nunggu aja di sini ya, sekalian jagain anak kalian, Ibu, Ayah, sama Anton ke ruang dokternya dulu yah, minta izin supaya kalian boleh pulang." Ucap Sania dan mendapat anggukan dari Arthur dan Qyrha.
"Thur, gue pengen duduk di sofa, ngantuk banget. Tar kalo dah selesai bangunin aja,"
Arthur menggelengkan kepalanya, kalau seperti ini mereka nampak seperti teman bukan suami dan istri.
"Yaudah-yaudah," Ucap Arthur kemudian membantu Qyrha untuk mendudukkan diri ke sofa.
"Nah gini kan enak," Ucap Qyrha kemudian memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Differently Twins
General Fiction[SEQUEL QAHS] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [WARNING]⚠️ Bagaimana jadinya jika Qyrha dan Arthur menjadi sepasang suami istri lalu mempunyai anak kembar? Akankah anak kembar mereka seperti mereka di masa lalu? Mereka terlahir kembar, namun berbeda. Da...