21. Secret Room.

577 42 10
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Anak-anak perlahan bubar dari sekolah. Zeva dan Nathan sudah berdiri di samping mobil mereka. Dan Keano segera menghampiri mereka.

"Halo Zeva, Nathan,"

"Loh Om kesini? Tadi Alifa udah pulang, Om," Ucap Zeva sambil menyalimi Keano.

"Bukan masalah itu, ini lebih penting. Kalian harus pulang bareng Om."

"Kita bawa mobil, Om." Jawab Nathan.

"Nathan, ini perintah Bunda kamu."

"Loh Bunda kenapa sih? Kita bawa mobil kok disuruh bareng Om, terus Om ngapain make baju tukang kebun sekolah kayak gini?" Cerocos Zeva.

"Ini juga perintah Bunda kamu, dari kalian masuk sekolah sampe sekarang, Om terus awasin kalian. Om tau semua yang kalian lakuin."

"Bunda kok gak ngehargain privasi kita banget sih?" Sebal Zeva.

"Bukan tentang privasi, tapi tentang keamanan kalian. Bunda kalian lagi ada masalah besar disana, jadi Om disuruh awasin kalian, takut terjadi apa-apa,"

"Masalah apa yang Bunda punya sampe kita di awasin gini, Om? Apa bakal ada penjahat atau mafia-mafia gitu yang bakal culik kita buat bales dendam ke Bunda?"

Sial, anak Qyrha yang satu ini kalo nebak selalu bener. - Batin Keano.

"Bukan seperti itu, ini memang perintah Bunda supaya kalian pulang ke rumah dengan keadaan baik-baik aja,"

"Ish Zeva gak ngerti tau gak? Abang ada ngomong tentang mafia, mafia apa sih, Om?"

"Zeva, tebakan Kakak kamu itu salah. Bunda kalian itu bukan mafia."

"Nathan gak ada bilang kalo Bunda itu mafia, Om." Jawab Nathan.

Keano menghembuskan nafasnya, "Yasudah, lupakan saja. Kalian ikut mobil Om atau Om yang nyetirin mobil kalian?"

"Om, emang ada masalah apa sih? Sampe Bunda nyuruh Om buat ngawasin kita?" Tanya Zeva.

"Nanti Om cerita, sudah Om saja yang nyetirin mobil kalian. Di luar semakin bahaya, kita gak tau siapa musuh kita dan dia ada dimana." Ucap Keano sambil mendorong Zeva dan Nathan ke dalam mobil mereka.

Keano menyetir dengan keadaan waspada, ia terus melirik ke arah kaca spion untuk memastikan tidak ada yang mengikuti mereka.

"Om, kenapa sih ngeliatin kaca spion aja? Zeva pusing liatnya,"

"Ini.. Om lagi liat mobil di belakang, bagus juga ya modelnya,"

"Ngga tuh, Om. Mobil kayak gitu ada banyak di jalanan." Jawab Zeva sambil menengok ke arah belakang.

"Ohh Zeva sering liat? Kok Om gak pernah liat ya?"

"Itu mobil Pajero, Om."

"Oohh besar juga ya mobilnya.."

"Om? Ada masalah apa sih emang? Bukannya Nathan gak percaya, tapi gerak-gerik Om itu mencurigakan, kayak ada yang ngikutin kita gituloh, kayak bakal ada kejadian sesuatu."

"Ngga ahh, Om gak apa-apa ini biasa aja. Emang Om gak pernah liat mobil segede itu di jalanan, bagus juga, Om nanti mau beli deh."

"Mustahil kalo Om gak pernah liat mobil Pajero di jalan, apalagi di sekeliling komplek kita, ada banyak yang pake Pajero." Ucap Nathan.

"Ahh kalian ribut terus, Zeva ngantuk tau gak? Jangan berisik, Zeva mau tidur."

Akhirnya mereka berdua terdiam, Keano mengucap syukur karena Zeva berhasil mengalihkan suasana walaupun tidak di suruh.

Differently TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang