Bagian 8

9.8K 489 1
                                    

Ais teringat aura kesepian yang terlihat saat di halaman tadi, sekarang Ais merasa bersalah karena menyaksikan moment tadi, sambil memegang gelas berisi susu hangat dengan kedua tangan Ais merasa bingung.
Sambil menatap cangkir kopi yang Andre pegang, Ais berkata dengan datar,"Tapi kopi tidak akan membantumu untuk cepat tidur."

Andre menghabiskan kopinya dalam sekali teguk, saat meletakkan kopinya sambil menyipitkan mata dengan jail Andre menjawab, "Dulu kau tahu apa yang harus dilakukan jika aku tidak bisa tidur,...Namun dalam 4 tahun terakhir saat tidak bisa tidur, biasanya aku bekerja. Karena aku hanya tamu disini, apakah untuk bekerja aku juga harus ijin padamu?"

Rasa marah kembali menghampiri Ais karena Andre bahkan masih sempat mengolok oloknya disaat Ais bahkan merasa bersalah karena melihat momen Andre yang begitu kesepian.
"Kau disini bukan sebagai tamu, kau disini karena ingin menghukumku, untuk membuatku membayar perbuatanku karena tidak memberi tahu tentang anakmu."

Merasa gelisah, Ais meletakkan gelas yang berisi susu agak terburu buru diatas meja sehingga susunya tumpah dimeja.
Ais mengepalkan tangan, kemudian menatap Andre,"Aku minta maaf OK? Aku minta maaf karena tidak memberitahumu tentang Arkan. Seharusnya aku bilang tapi aku tidak melakukannya. Dan aku minta maaf untuk itu," kata Ais sambil terbata bata dan mata berkaca kaca.
Andre mematung dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Udara disekeliling mereka di liputi ketegangan dan gelombang listrik. Meski Andre terlihat santai namun Ais tahu dengan pasti bahwa Andre sama tegangnya dengan dirinya.

"Kenapa? "

Hanya satu kata dari Andre, satu pertanyaan sederhana dan Ais merasa sesuatu dalam dirinya hancur, karena sebelumnya Andre selalu bertanya bagaimana namun bukan kenapa.

Ais menundukkan pandangannya dan memeluk tubuhnya sendiri dengan merangkulkan kedua tangannya, tidak sadar tindakan itu membuat belahan kausnya terangkat dan tidak menyadari tatapan Andre pada dadanya untuk sesaat, tidak menyadari rona kemerahan yang merayapi pipi Andre.

Ais menguatkan hati kemudian sambil mengangkat wajahnya ia berkata,"kau tahu dengan pasti kenapa aku pergi darimu Andre, ketidakpercayaan mu padaku membuatku tidak nyaman, karena aku selalu setia padamu..... Teman yang ada diphoto itu hanya teman kelompokku....aku hanya menganggapnya sebagai teman, jika ia punya rasa padaku itu bukan salahku. "

Sambil menarik napas panjang Ais menambahkan,"Mengenai Arkan, aku tidak tahu kalau hamil saat pergi dari rumah, aku pingsan saat mengerjakan pesanan tumpeng awal aku punya usaha catering ini..... dan saat dibawa ke rumahsakit baru ketahuan kalau aku hamil sudah jalan hampir 7 minggu, siklus haidku memang tidak tetap..... "
"Aku nyaris kehilangan bayi ini saat aku terlalu memikirkanmu, dan aku takut sekali, bayi ini adalah satu satunya keluarga yang kumiliki. "

"Aku keluargamu Ais, Aku suamimu. "

"Suami yang menuduh aku berselingkuh?"

" Aku minta maaf Ais, Aku salah tentang itu dan kau tidak memberiku kesempatan untuk meminta maaf padamu, "

"Aku tahu," jawab Ais datar.
"Tapi semua itu sudah berlalu dan kau harus merelakannya ndre, atau Arkan akan menangkap emosimu apalagi sekarang kalian tinggal bersama. "

Andre meluruskan tangan dan menarik napas untuk meredakan rasa frustasi yang berkecamuk didadanya.
Meski ia marah kepada Ais namun ia juga menginginkan istrinya .
Saat Ais berjalan melewatinya untuk mengambil cangkirnya yang telah kosong, wangi vanila itu tercium olehnya, wangi yang selama 4 tahun ini membayanginya.
Ais bahkan tidak sadar betapa cantiknya dirinya meski dengan rambut acak acakan yang diikat asal asalan dengan kaos tipis yang dimakan usia dan bertelanjang kaki, entah mengapa kaki Ais yang polos pun tampak seksi dimata Andre.
Sepertinya Andre mulai sedikit terobsesi dengan istrinya, bahkan meski saat ini ia marah dan frustasi pada Ais yang ingin dilakukannya adalah memeluk dan mencium istrinya, ah.... Dia masih punya hak untuk itu, Ais masih istrinya yang sah.... Hanya saja Andre ingin Ais menginginkannya sama seperti Andre menginginkan istrinya.

Menantu Pilihan Mama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang