D- Dandelion | Osaka Sougo

353 64 3
                                    

[Name] menghela napas untuk kesekian kalinya sebelum melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan gadis itu. Sudah hampir 30 menit ia menunggu laki-laki itu datang, tapi sampai sekarang batang hidungnya pun belum juga muncul.

"Ah sudahlah, lebih baik aku pergi sendiri saja." [Name] baru berjalan beberapa langkah saat dirasa seseorang meraih tangannya.

"Hey, kau mau kemana?"

Gadis berambut [hair color] itu seketika menoleh dan mendapati seorang pemuda bermanik violet menatapnya dengan napas sedikit tersengal.

"Kenapa kau baru datang?" tanyanya kesal.

"Maaf. Mobilku mogok, dan aku harus berlari mengejar bus terakhir agar sampai kesini."

Mendengar alasan Sougo, membuat [Name] tidak tega untuk marah terlalu lama pada kekasihnya itu.

"Jika itu alasanmu, apa boleh buat."

Pemuda bersurai putih keunguan itu tersenyum sebelum menggenggam tangan [Name] dan mulai berjalan menyusuri jalan setapak.

"Kita mau kemana?"

"Ikut saja."

.
.

Sepasang anak manusia terlihat duduk di sebuah padang yang ditumbuhi oleh ilalang dan dandelion. Angin bertiup. Ilalang menari dengan indahnya, sedangkan dadelion berhamburan di langit mengikut arah perginya angin.

"[Name]..."

Panggilan itu membuat sang pemilik nama menoleh pada pria di sampingnya yang kini tengah mencabut bunga dandelion yang ada di dekat kaki mereka.

"Untukmu."

Dengan perasaan bingung, [Name] mengambil bunga dandelion dari tangan Sougo. "Dandelion?"

Pria tampan itu mengangguk, "Aku ingin kau setegar bunga Dandelion."

"Kenapa?"

"Dandelion adalah sosok kuat meskipun tampak rapuh, ia memiliki semangat yang hebat dalam mencari kehidupan baru di luar sana. Mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya mendarat di tempat baru kemudian tumbuh menjadi jiwa yang baru. Tujuan hidupnya hanya satu. Setelah dia terbang melintasi jagad raya, meniti kehidupan yang penuh kesulitan, suatu hari nanti, sejauh apapun dia telah pergi, dia akan kembali, dia akan kembali lagi ke tempat di mana dia berasal." Sougo berkata tanpa melepas pandangan dari sosok yang dia cintai.

"Kau mengerti maksudku, kan? Meskipun kau dipandang sebelah mata oleh orang lain, meski kau terlihat rapuh dan tak sempurna di mata mereka, kau tidak boleh pesimis. Biarlah mereka berkata apapun tentangmu, kau harus tetap semangat dan berusaha untuk menjadi orang yang memberikan banyak arti dalam kehidupan."

[Name] menatap Sougo dengan mata berkaca-kaca. Ia tahu apa maksud dari perkataan kekasihnya. Hubungan mereka memang belum mendapat restu dari Ayah pria bermata violet itu, dan kini Sougo seolah memintanya untuk tidak menyerah dan putus asa dengan hubungan mereka.

"Apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu. Kau hanya perlu percaya padaku." ucap Sougo sebelum membawa [Name] ke dalam rengkuhan hangatnya.

Ya, [Name] hanya perlu percaya pada kekasihnya ini. Karena ia sendiri yakin, akan ada hal terindah yang diberikan Tuhan di balik ini semua.

ALPHABET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang