X- X | Kageyama Tobio

211 29 2
                                    

[Name] menendang kerikil-kerikil yang berada di dekat sepatunya geram. Berharap beban pikirannya terlempar jauh-jauh seiring kerikil yang terbang akibat tendangannya.

Sialan sekali si Kakeru itu, berani-beraninya mencium cewek lain tepat di depan [Name] yang jelas-jelas bernotabene kekasihnya.

Tapi, batin [Name] setidaknya bisa sedikit puas setelah membogem wajah yang dibanggakan Kakeru hingga cowok kurang ajar itu tersungkur. [Name] itu andalan tim voli perempuan, jadi jangan heran jika rahangmu bergeser setelahnya.

[Name] menghempaskan dirinya di sebuah bangku kayu panjang ketika baru saja sampai di kedai eskrim kesukaannya. Bibi penjual itu langsung mendekatinya dengan senyum miring dan segelas cup eskrim.

"Galau lagi?" wanita dua anak itu bertanya sambil mengial ke arahnya.

[Name] mendengus gusar, "Hn." Jawabnya dengan gumaman singkat. Bibi itu mencibir pelan.

"Plis deh, kalau galau jangan disini, bosan juga melihatmu disini setiap minggu, dan capek tau membersihkan bekas galaumu itu!" cerocosan si penjual tidak dihiraukan [Name], dia malah sibuk menghapus jejak-jejak mantan laknat dari ponselnya.

Segalanya, foto-foto, pesan-pesan singkat, chattingan, nomor kontak, dan oh ya, sekalian blokir akun sosmednya. Kheukheukheu... Biar tau rasa, persetan dengan followersnya yang sudah mencapai ribuan itu.

Baru saja dia menekan tanda hapus saat bangku di seberangnya berderit. [Name] mengangkat wajahnya; mendapati sesosok wajah yang, oh shit! Mirip mantannya. Hanya saja cowok di depannya terlihat sedikit lebih putih dari mantan kamprednya.

Cowok itu mengarahkan matanya pada [Name] dan kedua titik sipitnya membeliak, menunjuk hidung [Name] dengan telunjuknya.

"H-Hinata?"

[Name] menoleh ke belakang dan tidak ada siapa-siapa disana, kemudian gadis itu beralih menunjuk dirinya sendiri, "Aku?" tanyanya bingung. Cowok itu mengangguk masih dengan wajah kaget yang horor.

"Maaf, aku bukan Binata yang kau maksud." [Name] berkata pelan.

"Hinata!" sembur cowok di depannya.

[Name] mengelus dadanya berusaha untuk sabar, "Oke.. oke. Aku bukan Hinata dan aku tidak kenal siapa itu Hinata!" jelasnya.

Cowok itu membuang pandangannya dengan raut wajah kesal sambil melipat tangannya di atas meja ,"Dia mantanku." ucapnya sebelum kembali menatap [Name] lewat matanya yang tajam. Emang sih cewek ini ga ada mirip-miripnya sama Hinata, tapi ya gimana? Setiap hal yang ia jumpai terlihat seperti mantannya. Bahkan tempat sampah sekalipun. Dan sampahnya juga.

"Siapa –?"

"Hinata."

" –yang nanya,"

Krik, krik.

"Kampretz!"

Wajahnya nyebelin, sumpah! 'Golok mana golok?!' Batin cowok itu berteriak.

"Sial sekali aku harus bertemu dengan orang yang mirip dengannya."

Baik, [Name] sudah diambang batas. Seharusnya dia yang berkata seperti itu disini. Sial sekali harus bertemu orang yang mirip penghancur harinya dan sama-sama menyebalkan.

[Name] menggebrak meja yang menyebabkan gempa lokal di situ. "Kau kira aku senang bertemu denganmu yang berwajah mirip si kampretz itu, hah!" bahu [Name] naik-turun menahan emosi.

"Kau –!" mata [Name] berkelana mencari-cari name-tag di seragam cowok itu dan dia menemukannya. "Kageyama Tobio, dasar gagal move on!" tuduh [Name] dengan tatapan menusuk. Cowok bernama lengkap Kageyama Tobio itu bangkit dari duduknya.

Dia tidak terima di katai gagal move on, apalagi oleh cewek ini yang entah kenapa membuatnya sedikit melupakan perihal Hinata.

"Jelas-jelas kau yang gagal move on, masih galauin mantan!" balasnya tak mau kalah.

[Name] menyeringai, "Buktikan kau sudah move on!" tantangnya.

Entah kesambet apa, Kageyama berkata, "Oke! Kau mau tidak jadi pacarku?"

Dan [Name] yang sedang emosian dan mungkin kerasukan malah menjawab, "Oke! Aku mau!"

Dua orang yang sama-sama galau gara-gara mantan ya gini nih.

ALPHABET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang