Chapter 16 - Pertengkaran

9.7K 378 15
                                    

Dissa POV

Cting

Andre Pagi Dissa. Hayo bangun-bangun!;)

Haha, Andre bisa aja. Padahal udah bangun daritadi secara udah jam 9 kan mau ke devan. Tinggal nunggu si Tomat aja, btw, udah lama ya gak nebeng dia hehe. Bales dulu deh Andre.

Dissa Pagi juga Andre, ih gue udah bangun dari tadi kalee! Lo ya yang baru bangun.

Oh ya, udah semingguan ini lah aku deket sama Andre, semenjak kejadian 'hujan' itu. Andre baik kok orangnya, ramah juga, ganteng apalagi. Dia anak futsal sama anak band. Kurang keren apa coba? Mau banget jadi pacarnya, eh Dissa mikir apaan sih.

Andre Jalan yuk cantik. KANGEN.

Apaan sih Andre ini ya, seneng banget godain. Oh ya, kita juga udah sering jalan. sekarang sih pengen juga iya-in tawarannya, tapi apa daya kan mau kumpul-kumpul.

Dissa Gombal aja yaa, maaf gak bisa ada acara sama temen-temen.

"Ehm," terdengar suara deheman cowok.

"Eh lo sejak kapan disini? Bikin gue kaget aja!"

"Daritadi dipanggil mulu gak denger. Eh lagi senyam-senyum sendiri disini," kata si Tomat sewot. Jadi daritadi dia disini? Kok gak sadar ya.

"Apan sih? Biasa aja."

"Tuh ngaca, muka lo merah," katanya jutek gitu. Kenapa sih nih anak?

"Biasa kali! Lo lagi PMS?" balasku gak kalah jutek.

Kemudian wajahnya kaget, keningnya berkerut. Aneh kan. Sedetik kemudian dia kembali menunjukan wajahnya ceria gitu.

"Enak aja!" jawabnya sambil mengacak rambutku. Duh kangen diginiin. Eh apaan? Gak!

"Gak usah pegang-pegang deh ah!"

"Oh jadi lo yang PMS yaa?"

"Gak!"

"Hahaha, yaudah deh ganti sono! Masa' mau pake hot pants sama baju kebesaran nan tipis gitu. Menggoda iman banget ya lo!"

Seketika cengo' denger perkataannya, kulihat bajuku. Oh no! Ini harusnya gak diliat cowok macam dia! Bajuku tipis banget, kok gak sadar yaa? Trus tadi dia bilang apa? Menggoda Iman? Maksud-

"Heh Tomaaaat! Mesum lo!" teriakku dan buru-buru mengunci kamar. Terdengar dia cekikikan sambil jalan kebawah. Dasar mesum!

Buru-buru kuganti bajuku dengan kaos, jeans panjang, dan converse. Seneng aja pake simple kayak gitu, serasa 'aku banget'.

Aku turun ke bawah, ada mama-papa yang lagi ngobrol sama Satria di ruang keluarga.

"Mama kok bolehin Satria masuk ke kamarku sih!"

"Lha emang kenapa? Kamu sih dipanggilin dari tadi gak denger sih!"

"Yaiyalah gak denger, sibuk sama cowok barunya," kata Satria jutek.

"Eh apaan sih lo? Ya kalo Satria macem-macem gimana hayo Ma?"

"Hahahaha," ini suara ketawa Mama-Papa.

"Dissa... Dissa... Yaudah sana berangkat!"

"Ih Mama ngusir ah."

"Bawel banget sih lo? Yaudah Om Tan, kita berangkat dulu," kata Satria sambil mencium punggung tangan Mama-Papa kemudian narik tanganku seenaknya.

"Ih apaan sih, lepasin!"

Sontak dia melepaskan tangannya dari tanganku, tapi apa daya malah menggantinya dengan merangkulku. Ih apaan sih nih anak.

(Please Be) Mine [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang