"Ai lo inget nggak cowok yang nabrak kita waktu itu ?," dua orang gadis sedang berada di kantin. Mereka makan dengan santai menikmati jam istirahat.
Gadis yang di panggil Ai mengangguk. Namanya adalah Aira. Tapi panggilan kesayangan dari temannya adalah Ai.
"Kenapa ?," tanya Aira sambil memakan baksonya.
"Gue... Jadian sama dia ," kata temannya dengan malu malu.
Aira terdiam. Dia menatap temannya tidak percaya. Setelah itu dia meletakkan sendoknya ke mangkok.
"Serius ?,"
"Serius. Ngapain juga gue boong. Kapan coba gue boong sama lo,"
"Kok bisa ?,"
"Jadi... Sebenarnya... Hehe. Gue udah jadian 2 minggu yang lalu sih. Cuma gue takut bilang ke lo. Takut lo nya nggak setuju,"
"Jelas lah,"
"Jangan marah dong. Maaf ya," kata temannya dengan muka sedih.
"Iya nggak papa. Lo seneng juga kan,"
"Iya. Gue seneeeeeng banget. Lo tau nggak...," temannya menceritakan awal kedekatannya dengan lelaki itu hingga mereka pacaran. Aira yang mendengarkan hanya mengangguk, sedikit komentar jika diperlukan dan lanjut makan dengan nikmat.
"Dan nanti dia mau jemput gue dong. Lo nanti bareng kita aja ya. Please... Tenang aja. Lo nggak akan jadi obat nyamuk. Gue janji,"
"Iya udah. Gue ikut,"
"Asik... Lo tuh temen terbaik gue emang," kata temannya dengan wajah berseri.
"Udah deh sana lanjut makan,"
"Iya,"
Sambil makan, temannya masih saja bicara atau bercerita. Tapi Aira yang sudah biasa malah senang mendengarkan temannya itu bicara. Karena Aira sendiri malas bicara, dia lebih suka mendengarkan temannya. Entah apapun yang dibicarakan.
Hingga akhirnya bel masuk berbunyi. Mereka berdua melangkah kembali ke kelas. Di perjalanan, teman Aira masih berbicara dan Aira dengan sabar mendengarkan.
Aira Ramanda. Gadis 18 tahun yang duduk di kelas 2 SMA. Sejak pertama masuk sekolah, dia sudah berteman dengan Rosi Ayumi Putri Arlita. Gadis yang juga berumur 18 tahun dan menjadi murid baru di sekolah. Lebih tepatnya Rosi yang awalnya mengajak Aira berteman. Walau sebenarnya Aira enggan, tapi dengan berjalannya waktu Aira nyaman dan mereka jadi teman dekat.
≥≥≥≥≥
Bel sekolah berbunyi. Aira dan Rosi keluar kelas bersamaan. Dan pastinya diiringi dengan pembicaraan Rosi. Sepanjang jalan Aira hanya diam. Dia sedang lelah. Jadi dia malas berkomentar, hanya mengangguk atau menggeleng. Kalau tidak dia hanya tersenyum atau terkekeh.
Mereka sampai di gerbang sekolah. Di sebelah kanan luar gerbang ada mobil sport biru terparkir. Lengkap dengan pengemudinya yang bersandar di samping mobil.
"Brian," sapa Rosi dengan semangat. Yang disapa langsung menegakkan badan.
"Eh, sayang,"
"Ih jangan gitu dong. Malu tau,"
"Knapa ? Biasanya juga aku panggil gitu kan,"
"Ada temanku. Kan aku jadi malu,"
"Jadi malu pacaran sama aku ?,"
"Nggak gitu maksudnya. Ih," Rosi mengerucutkan bibirnya.
"Iya iya aku ngerti. Ayo pulang,"
"Temanku bareng sama kita ya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Waktu
Short Storysekedar cerita mainstream 😂, tentang badboy yang jatuh cinta sama goodgirl 🙏. semoga suka