Date ?

4 1 0
                                    

Bel pulang berbunyi. Aira dan Rosi segera keluar dari lingkungan sekolah. Saat sampai di depan gerbang, terlihat beberapa gadis melihat ke arah kanan gerbang. Disana ada Zack yang ngobrol dengan Brian. Beberapa siswi ada yang pura-pura lewat dan menyapa Zack walaupun tidak saling kenal.

Aira menatap gadis gadis itu bingung. Dia geli melihat tingkah mereka yang seakan ingin mencari perhatian Zack. Saat Aira datang, Zack langsung menghampiri nya. Gadis gadis tadi langsung menatap Aira tidak suka.

"Hai," sapa Zack dengan ceria.

"Hai," jawab Aira biasa.

"Nggak usah godain temen gue deh," seru Rosi kesal.

"Bri, cewek lo," Zack melihat Brian. Brian segera menarik Rosi masuk ke mobilnya.

"Tapi yang... Yang,"

"Gue anter jemput lo mulai sekarang. Oke ?," Zack mengacungkan jempolnya.

"Emang nggak papa ?,"

"Nggak papa. Nggak ada yang ngelarang gue. Dan lo harus tau Gwen itu bukan cewek gue. Jadi gue bebas mau ngapain aja dan deket sama siapa pun yang gue mau,"

"Emang nya lo nggak kuliah atau kerja gitu ?,"

"Nggak. Gue bos. Jadi santai,"

"Masa ?,"

"Iya. Udah ayo," Aira dan Zack berjalan sebelahan.

"Ih. Dasar murahan," Zack berhenti seketika. Dia langsung berbalik.

"Apa lo bilang ?," Zack melihat dua gadis di pintu gerbang. Aira yang tidak mendengar ucapan gadis itu dan bingung kenapa Zack berhenti ikut berbalik badan.

"Itu kak. Cewek yang di sebelah kakak kemaren kemaren di jemput sama cowok. Kayaknya kaya banget. Dan sekarang sama kakak. Ati ati di porotin kak," seru seorang gadis berambut lurus terurai dengan sinis. Aira menatap gadis itu datar menahan amarah nya.

"Rangga maksud lo ? Dia temen gue. Dan dia saudaranya Aira. Sementara gue, pacarnya Aira," Zack merangkul Aira. Rosi yang melihat itu membuka kaca mobil Brian tapi segera di tahan Brian untuk marah marah.

"Apaan sih," Aira memukul tangan Zack hingga dia melepas rangkulannya.

"Karena gue pacar Aira, udah tugas gue gantiin Rangga antar jemput Aira sekolah," dua gadis itu terdiam. Begitu juga Rosi yang masih memperhatikan pemuda itu.

"Kalau kalian nggak tau apa apa, jangan bicara sembarangan. Dan Aira ini juga anak orang kaya. Mungkin lebih kaya dari kalian berdua. Tapi dia nggak sombong dan pamer harta seperti kalian. Dan satu lagi. Cewek murahan nggak pantes bilang cewek baik baik murahan. Cantik cantik tapi nggak punya hati," Rosi terpaku mendengar ucapan Zack.

"Zy," panggil Aira kasihan melihat wajah merah dua gadis itu.

"Biar mereka nggak seenaknya lagi sama kamu Ai. Lebih baik kalian berdua introspeksi diri supaya sadar kalian gimana," dua gadis itu melangkah pergi masuk kembali ke sekolah. Sekejap pandangan buruk Rosi pada Zack luntur. Rosi pun kembali menutup kaca mobil Brian.

"Zy nggak boleh kasar sama cewek," kata Aira sedih.

"Cewek kayak gitu pantas di kasarin Ai. Biar mereka sadar. Lagipula asal bicara tanpa tau aslinya. Buang buang waktu kita yang denger,"

"Ya udah sih biarin. Lagipula gue nggak denger mereka ngomong apa,"

"Serius nggak denger ?,"

"Enggak," Aira menggeleng polos. Zack tersenyum melihat wajah polos Aira.

Terikat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang