"Di matiin telfon gue," kata Zack kesal.
"Dia udah masuk kelas. Ya wajar. Masa ada guru dia masih main hp,"
"Nunggu gue jawab dulu harusnya. Parah. Pake Rangga nelfon ngajak ketemuan. Nggak bisa nih,"
"Lo posesif banget. Entar Aira terkekang, kabur dia,"
"Ya gue nggak terima lah cewek gue janjian sama cowok lain. Gue di anggep apa ?,"
"Aira udah anggap lo pacar emang ?,"
"Ya... Ya belum. Tapi dia setiap hari mau bareng gue terus,"
"Ya karna lo nya maksa,"
"Lo kan temen gue. Belain gue lah,"
"Gue bela yang bener,"
"Ya udah. Tapi pokoknya mereka nggak boleh ketemu,"
"Terserah lo Zack. Ati ati aja Aira marah banget ke lo,"
"Gampang. Biar gue pikirin itu," Brian hanya bisa geleng kepala melihat keras kepalanya Zack.
≥≥≥≥≥
Bel sekolah berbunyi. Pelajaran sudah selesai dan semua murid mulai bersiap untuk pulang. Ada yang masih tinggal di kelas karena piket, ada yang ke lapangan untuk ekskul, ada yang pergi ke kantin dulu, dan ada yang langsung pulang. Rosi dan Aira salah satunya. Mereka berdua melangkah pergi meninggalkan lingkungan sekolah. Tidak lupa 3 orang teman mereka ikut keluar sekolah. Aira sudah bilang pada Rosi dan 3 temannya tentang kerja kelompok itu. Mereka setuju saja. Mereka ngobrol sampai di depan gerbang.
Saat sampai di luar gerbang, Aira diam melihat Zack yang kesal. Dia berjalan pelan tidak mau cepat sampai di depan Zack. Tapi Zack malah berjalan cepat menghampiri nya. Rosi dan tiga temannya terdiam.
"Kalian berempat pergi dulu aja," kata Zack tegas. Rosi dengan kesal mencibir dan mengajak tiga temannya pergi.
"Kapan mau ketemu sama Rangga ?," tanya Zack to the point.
"Enggak," Aira takut, tapi dia tetap bersikap tenang. ("Harusnya kan gue yang mau marah. Kenapa dia yang lebih galak ?,") pikir Aira kesal.
"Kapan ?," tanya Zack lebih menginterogasi. Rosi, Brian, dan tiga gadis dibelakang Zack menatap dua sejoli itu penasaran.
"Enggak. Apa sih,"
"Pokoknya lo nggak boleh mau kalau di ajak Rangga keluar. Sabtu Brian mau main ke rumah. Rosi juga. Dan lo harus ikut,"
"Ya. Oke," kata Aira cuek.
"Nggak deh. Sekarang aja,"
"Apanya ?,"
"Ke rumah gue,"
"Gue mau ngerjain tugas ini,"
"Ya nggak papa. Ke rumah gue aja,"
"Nggak mau," kata Aira tegas.
"Gue nggak denger penolakan,"
"Lo nyebelin banget ya," kata Aira kesal dengan mata mulai berkaca kaca. Zack yang melihat itu jadi luluh dan merasa bersalah. Dia memegang pundak kiri Aira.
"Gue minta maaf. Gue cuma nggak mau lo deket cowok lain. Apalagi Rangga. Dia jelas suka juga sama lo. Gue nggak mau lo di ambil dia," Aira diam menatap Zack kesal sambil menahan airmata nya.
"Maaf ya," Zack menyentuh kedua pipi Aira.
"Uh, so sweet banget... Serasa nonton drakor deh," seru satu teman Aira. Dua temannya yang lain mengangguk setuju. Rosi melirik mereka bertiga yang mengganggu suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Waktu
Short Storysekedar cerita mainstream 😂, tentang badboy yang jatuh cinta sama goodgirl 🙏. semoga suka