Rencana

4 1 0
                                    

Rangga melangkah ke kamar nya. Dia mau keluar rumah tapi pasti di tahan satpam rumah dan papanya. Dia merenung di kamar. Mau menelfon Aira, tapi Rangga yakin gadis itu sudah terlelap. Rangga akhirnya memilih menghubungi Brian.

"Lo lagi dimana ? Bisa ke rumah nggak ?,"

"Sorry nggak bisa. Gue lagi nemenin Rosi. Rosi habis di gangguin sama Zack. Dia lagi nggak enak hati ini. Aira jangan di suruh ikut deh besok. Aku nginep di rumah nya Aira aja," terdengar isakan Rosi.

"Aira di ganggu juga ?,"

"Enggak. Aira langsung pulang waktu Zack dateng,"

"Kalau gitu kita berempat besok di rumah gue aja. Kalian tidur disini,"

"Ya udah liat besok. Gue matiin telfon nya,"

"Iya," sambungan telfon terputus.

"Sialan tu anak. Nggak akan gue biarin dia deketin Aira," tekad Rangga.

("Gue samperin aja Zack ya ?,") pikir Rangga. Tapi dia tidak berani keluar.

"Nggak usahlah," kata Rangga. Dia memilih memejamkan mata dan pergi tidur.

≥≥≥≥≥

Keesokannya, Aira bangun dengan badan segar. Dia segera menuju kamar mandi. Setelah siap,dia menyiapkan keperluan sekolahnya. Aira akhirnya sudah siap untuk berangkat sekolah. Dia turun ke lantai satu dengan senang.

"Selamat pagi," sapa Aira ceria.

"Kamu lagi senang ya ?," tanya ibunya.

"Enggak. Biasa aja," jawab Aira santai tapi wajahnya tetap ceria.

"Wajahnya cerah gitu,"

"Senang aja besok udah libur," orang tua nya mengangguk.

"Besok kita jadi lari pagi kan ?,"

"Jadi,"

"Sekarang kamu berangkat sama ayah ?,"

"Sama Rosi. Rosi katanya mau jemput,"

"Oh, ya udah. Nanti pulangnya ?,"

"Rangga katanya mau jemput,"

"Ya udah. Nanti suruh Rangga mampir,"

"Tapi A... Emang udah pulang kerja ?," tanya Aira cuek. Wajah berseri nya hilang seketika karena ragu memanggil ayah pada ayah tiri nya.

"Udah. Nanti ayah tunggu,"

"Iya,"

"Assalamualaikum... Aira...," panggil Rosi dari luar.

"A berangkat," Aira mencium tangan orang tua nya dan mencium puncak kepala adiknya. Setelah itu dia berlari keluar.

"Ayo berangkat," Rosi dan Brian menurut. Mereka bertiga berjalan ke dalam mobil.

"Tadi sudah hampir panggil ayah," kata ayah tiri Aira dengan senyum tipis.

"Maaf ya mas. Aira belum terima kamu sepenuhnya,"

"Nggak papa. Sekarang Aira sudah mulai membuka diri sama aku,"

"Dia pasti bisa menyayangi kamu seperti menyayangi mas Zaki mas,"

"Iya. Aku percaya,"

≥≥≥≥≥

"Ra, nanti kita nggak jadi ke arena balap," kata Rosi saat mereka sudah masuk mobil.

"Trus ? Tapi katanya Rangga mau jemput gue,"

Terikat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang