Dua Puluh Dua

3.6K 177 5
                                    

Vote 🌟
Komen 💬

|

|

|

|

|

Satu bulan kemudian.

"Ya Ampun lucunyaa.."

"Iih, cucu oma kenapa tembem banget pipinya"

"Penerus perusahaan mobil punya opa ini mah.."

"Perusahaan batu bara milik aku dong. Jagoan harus jadi penerusnya."

"Udahlah jangan berantem. Cucu kita kan jadi kaget"

"Ganteng banget sih ih!"

Iqbaal dan salsha hanya diam dan tersenyum memperhatikan kedua orang tua mereka yang sibuk berebut untuk menggendong putra pertama mereka yang baru saja lahir dua jam yang lalu.

Bayi tampan, dengan wajah yang lebih mirip pada salsha, namun bibir dan hidungnya membawa milik iqbaal.

Leon Zaflan Arsenio.

Itulah nama yang di berikan untuk putra pertama mereka.

Owek... Owekk...

"Tuh kan, anak iqbaal jadi nangis. Hayo siapa yang bikin nangis coba," ucap iqbaal sambil menggendong Leon dan membawa pada salsha.

Lalu salsha membuka sedikit bajunya dan menyusui Leon.

"Kalo gitu kita pulang dulu ya baal. Nanti malam kesini lagi," pamit arin. Dan di angguki oleh lainnya.

"Yaudah. Mama Papa semuanya hati-hati yaa" ucap iqbaal. Salsha mengangguk bertanda dia menyetujui ucapan iqbaal.

"Iya."

Setelah mereka berempat keluar. Iqbaal duduk di tepi brankar dengan menghadap salsha. Tangannya sibuk menggenggam tangan mungil milik putranya.

"Tuh kan yang, anak kita beneran cowok." Ucap iqbaal.

"Iya iya. Mana aku tau sih, kalo yang lahir itu cowok. Aku kira cewek," ucap salsha.

"Terus baju warna pink yang kamu beli itu buat apa?" Tanya iqbaal seraya terkekeh geli.

Memang sebelum melahirkan, iqbaal dan salsha sempat membeli perlengkapan bayi lagi. Dan saat itu, salsha melihat sebuah baju semacam sweater kecil berwarna pink, yang terlihat sangat lucu. Setelah berdebat dengan iqbaal, akhirnya dia mengambil baju itu.

Dan sekarang, anaknya yang lahir adalah laki-laki. Lalu untuk apa baju itu? Masa iya anaknya yang tampan ini harus pake baju warna pink?

"Eh, tapi ya gak papa sih. Kan nanti bisa di pake buat adik-adiknya," ucap iqbaal sambil menaikturunkan alisnya.

"Heh! Nih anak kamu baru lahir dua jam yang lalu yaa. Udah mikirin adik-adiknya aja deh!" Decak salsha kesal.

Dipikir ngelahirin enak kali ya!

My Possessive Chef  *IQSHA* (End)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang