"Hei, bisa jalan yang bener nggak sih?"
Farah antara syok dan mati rasa ketika seorang cowok menghardiknya tepat di depan gerbang panjang menuju Citra Nusa. Ia sibuk memikirkan presentasi hari ini hingga tidak sadar menyenggol seseorang.
Farah mengerjap. Otaknya memastikan.
Dalam visual, dia agak seperti cowok cantik khas Asia Timur. Tapi suaranya seperti cewek.
Farah reflek memandang ke bawah. Memastikan yang dipakainya.
Cowok/cewek itu memakai rok.
Otak Farah sibuk memproses.
"Apa? Ngapain sih lihat-lihat? Aneh." Cowok/Cewek itu menggerutu, lalu kembali berjalan.
Meninggalkan Farah yang masih tidak paham.Farah melihat sekelilingnya. Setidaknya tidak hanya dia saja yang memandang penasaran ke arah anak itu.
Anak baru? Kalau pun dia siswa lama Farah harusnya kenal sih.
Farah masih mengingat ketika ia tidak sadar sebuah motor matic keluaran terbaru berhenti di dekatnya.
"Ngapain ngelamun?"
Farah menoleh dan mendapati tatapan Haikal dari balik helmnya. Farah reflek menunjuk ke depan.
"Kamu kenal nggak?" Tanya Farah "itu yang potongan ala-ala personil boyband?"
Haikal mengikuti arah telunjuk Farah. Lalu mengangkat bahunya "nggak tahu. Nggak kelihatan wajahnya."
Farah menelan rasa penasarannya. Tapi ia masih memandang.
"Kamu nggak lupa kita bakal presentasi, kan?" Haikal menyadarkan Farah. Farah menoleh ke arah Haikal dengan cepat.
"Aduh... Aku belum siap!" erang Farah.
"Siap nggak siap."
Farah menatap Haikal memelas "begini, Kal. Ini rahasia. Sebenernya aku sembelit dari kemarin. Tapi kayaknya hari ini adalah harinya..."
Haikal menaikan satu alisnya penasaran "maksudnya?"
"Aku sakit perut dan aku belum ke belakang sama sekali. Kan nggak lucu pas presentasi aku kebelet."
"Jadi?"
"Aku serahkan presentasinya kepadamu. Kalau cuma klik slide doang aku masih mampu." Ujar Farah yakin.
"Hei, tolong!" Haikal tertawa terbahak sembari mendorong bahu Farah pelan "enak saja! Ini tuh tugas kita berdua. Presentasi juga harus berdua. Toh kamu cuma jelasin kajian pustaka sama rumusan masalah yang pertama."
Farah membuang nafas sembari mengerang. Ia benci presentasi. Dia pernah sekali presentasi dan itu kacau balau. Suaranya nyaris berbisik dan seperti orang dicekik. Saking groginya.
Hingga akhirnya siapa saja yang sekelompok dengannya hanya memberi Farah tugas sebagai notulen.
"Sudahlah," Haikal lalu mengedik ke arah belakang "naik gih. Kita baca-baca sama latihan sebentar. Aku punya cara buat mengatasi demam panggung."
Farah masih tidak suka ide presentasi ini. Tapi dia membetulkan rok dan naik ke motor Haikal.
Lalu waktu memasuki parkiran dan mendapati beberapa anak memandangnya, Farah tersadar.
Dia secara nyaman, tanpa keraguan, menerima begitu saja dibonceng Haikal. Farah sendiri terkejut dengan dirinya.
"Kenapa bengong?" Haikal melepas helmnya. Lalu merapikan rambut liarnya sehabis memakai helm.
![](https://img.wattpad.com/cover/190080785-288-k650998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Helianthus
Fiksi Remaja© Copyright by Lust Lucifer, June 2019 CERITAKU, OTORITASKU, HAK PREROGATIFKU. -Young Adult/Teen Fiction. But contain 18+. So be wise. -Typo, tidak EYD. -Notice this: plagiarism itu sama dengan mencuri. Jangan jatuhkan martabatmu hanya demi buah kar...