Enam

2K 144 20
                                    

Tidak ada satu makhluk pun
Yang bisa melawan takdir Tuhan

*
*
*

Semenjak kejadian menolong perempuan berkacamata itu, sepanjang hari hanya Arya habiskan untuk melamun. Hanya saat jam praktek saja ia bicara, biasanya akan mengomentari ini-itu bersama Ridho. Seperti sekarang, harusnya hari ini Arya masih dirumah sakit tapi ia pulang karena sedang tidak enak badan. Tentu saja hal itu mengundang curiga dari Ridho, tak biasanya temannya itu begitu.

Ridho berpikir sejak seminggu lalu Arya menjadi orang yang pendiam, dalam tidurnya waktu itu Arya pernah mengigau

" Arya nggak mau nikah sama Ayra, Abi, Umi! Nggak mau!"

" Jangan paksa Arya mbak, bang! Arya nggak suka sama Ayra!"

Ridho hanya mengerutkan keningnya saat tak sengaja masuk kedalam kamar Arya untuk meminjam power bank milik laki-laki itu. Dua kata yang keluar dari bibir Arya yang membuatnya curiga, Nikah? Ayra?

Hal itu mengingatkan Ridho pada kejadian makan sate dikantin rumah sakit kala itu, setelah Ridho menyebutkan nama Ayra, dokter kandungan itu tiba-tiba saja tersedak makanannya, juga wajahnya yang memucat seakan memang pernah ada sesuatu yang mengerikan bersama seseorang bernama 'Ayra'.

Ridho pernah menanyakannya pada Arya, tapi yang Ridho dapat hanyalah Arya yang melengos pergi meninggalkannya. Padahal jika Arya mau cerita, Ridho bisa bantu jika memang laki-laki itu butuh bantuannya. Ridho juga lama-lama kasihan melihat Arya yang begitu, bahkan napsu makannya saja menyusut. Pernah sekali seharian Arya tidak makan, hanya melamun diruangannya sambil memutar-mutar handphonenya yang berdering.

Ridho yakin Arya pasti kabur dari rumah, tidak mungkin sekali Arya tiba-tiba mengajaknya dinas dirumah sakit lain jika tidak ada masalah dirumah. Waktu laki-laki itu mengajaknya pun Ridho bisa melihat kilatan emosi dimatanya, mungkin saja dokter kandungan itu sedang bertengkar dengan kakak-kakaknya.

Kalo Arya berantem sama kakak-kakaknya, terus.. Apa hubungannya sama Ayra ya?

Ridho mengetikkan nama Ayra dikolom pencarian instagramnya, nama ayra.ayu13 muncul dipaling diatas. Ridho menekannya, itu memang instagram Ayra si guru yang waktu itu membuat jantungnya meledak-ledak, satu foto yang membuat Ridho tertaril untuk melihatnya lebih detail. Foto Ayra dengan seorang anak kecil perempuan didalam rumah yang tak asing baginya.

Ayra dengan Ashilla, keponakan Arya didalam rumah milik keluarga Pratama.

Ridho berpikir "Sebenernya hubungan Ayra sama keluarga Arya itu apa sih? Apa jangan-jangan.. Arya sama Ayra dijodohin? Terus si Arya gak mau makanya sampe kabur kesini buat ngindar dari perjodohan itu?"

" Terus kenapa Ayra juga ada disini? Gak mungkin kan kalo Ayra yang nyusul Arya kemari?" Ucap Ridho, kemungkinan-kemunginan aneh itupun hinggap diotaknya. Baru saja Ridho akan menjatuhkan hatinya pada Ayra, tapi perempuan itu ternyata.. Calon Arya, temannya.

Ridho kembali teringat kata-kata Arya kala itu ketika keduanya tengah berada didalam dan sedang membahas Bu Guru cantik yang mengantarnya keruang Kepala Sekolah. Waktu itu Arya bilang,

" Ya tergantung Dho.. Siapa tau dia jodoh gue yang Allah simpen"

Ridho sangka kata-kata Arya hanya sebuah candaan seperti biasanya, ternyata memang ada makna lain. Ridho menenggelamkan kepalanya diatas meja yang bertumpukan kedua tangannya ia silangkan. Semuanya terasa rumit sekarang. Ridho terlanjur menaruh hati pada Ayra.

A (Antara Arya, Ayra dan Anfal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang