3(Revisi)

69 7 0
                                    

1 hari setelah kematian Putih.

Aku merapikan alat musik ku,lebih tepatnya alat musik sekolah. Menyusunnya kembali pada tempat semula. Aku memang penyuka musik, hampir segala jenis musik ku kuasai. Aku sering sekali menggunakan Ruang Musik sekolah sebagai tempat latihanku, tspi aku tak pernah sekalipun berniat masuk dalam kelas Musik. Karena ada suatu peristiwa yg membuatku selalu tertutup dan jarang bergaul,hampir tak pernah. Akan tetapi beberapa hari ini aku dapat lebih membuka diri ku untuk orang lain, dan untuk beberapa hari juga aku mendapatkan seorang teman. Temanku juga seorang penyuka Musik sama seperti ku. Jadi bisa di katakan kami berteman karena kesamaan hobby dan kesukaan.

Setelah seluruh alat musik ku rapikan. Aku melangkah pergi menuju kelasku, berniat mengambil tas yg ku tinggalkan di sana. Tapi entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, aku merasakan pergerakan ku seperti sedang di awasi oleh seseorang. Sumpah demi apa,aku sungguh takut jika itu adalah seorang pembunuh yg membunuh Putih. Bagaimanapun pembunuh itu masih belum tetangkap,masih berkeliaran di sekitar sini, atau mungkin masih mencari korban selanjutnya. Akh,sudahlah mungkin ini hanya perasaan takut yg berlebihan hingga menimbulkan rasa cemas berlebihan juga.

Seluruh sekolahan telah sepi. Semua telah pulang. Tinggal diriku di sini dan pak satpam yg berjaga gerbang hingga jam 16:40 WIB. Jarak antara Kelasku dengan gerbang pun cukup jauh, dan jarak antar ruang musik dengan kekasku hanya melewati kelas XI IPA yg dapat di katakan kelas paling unggul di SMA NUSA JAYA. Tempat di mana hanya ada anak berIQ tinggi. Termasuk Naya,perempuan yg selama ini aku kagumi bahkan aku cintai. Menurutku Naya dan teman-temannya itu adalah orang-orang unik. Memiliki IQ tinggi namun sangat Nakal,ceroboh, dan banyak tinggah . Tetapi bukankah itu daya tarik mereka?.Nakal namun pandai.

Setelah mengambil tas. Aku melangkahkan kaki ku,ingin pulang. Udara di sekitar sini sangat lah dingin menurutku, padahal jam baru menunjukkan angka 16:15 sudah sedingin ini. Akh..lebih baik ku percepat langkahku agar cepat sampai~batinku.

Saat berada di koridor terakhir,koridor kelas XII, tiba-tiba mulutku di bekap oleh kain dari belakang. Kain tersebut beraroma lembut namun memabukkan. Aku sangat familiar dengan aroma ini. Aroma Coffe. Lama kelamaan semuanya terasa gelap hingga benar-benar tk nampak.
******
Aku mengerjapkan mataku berulang kali, mencoba memastikan jika bukan mataku yg salah. Sekarang ini aku duduk di salah satu kursi dengan tangan dan kaki di ikat,mulut di bekap oleh sapu tangan dan perutku juga di ikat pada bagian tengah kursi.
(Bisa bayangin kan😉).
Tempat apa ini? Remang-remang dan berbau amis darah. Bukankah tadi ia masih berada di sekolah? Lalu mengapa sekarang ia berada di sini? Aku terbelak saat mendengar suara yg tak asing bagiku. Suara yg bahkan saat ku kenali. Tetapi di sini berbeda, suara itu lebih mirip suara yg di miliki 2 orang, sebab terlalu terdengar kaku di indra pendengaranku.

"Akh.. rupanya sang tokoh telah bangun dari tidur manisnya. Berarti kali ini kita akan menulis kisah bersama bukan? " orang tersebut berjalan mendekatiku sambil membawa tang,pisau,dan gunting di tangannya. Aku bergeridik ngeri menatap barang-barang tersebut. Seperkian detik kemudian aku terbelak saat menyadari jika alat-alat tersebut pasti akan di buatnya sebagai alat penyiksaan--diriku pastinya.

Aku meronta-ronta dengan keras, mencoba melepaskan ikatan yg melilit tubuhku. Keringat dingin semakin membanjiri seluruh tubuhku. Aku ingin pergi dari pembunuh tersebut, aku tk ingin mati di tangan orang gila seperti dia. Oh Tuhan apa yg akan ku lakukan?

Kini dia telah berada di depanku. Berdiri dengan angkuhnya. Lalu ia berjongkok, mensejajarkan tubuhnya denganku. Ia mengatakan sebuah kalimat yg tak ku mengerti sama sekali.

"Penulis benci dengan orang yg lemah, akan tetapi penulis tk benci dengan musiknya. Penulis akan menyajikan kisahnya dengan irama lagu si lemah, yg bermelodi telah" katanya sambil menatapku datar.

Penulis Dan Tokoh Utama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang