12

43 7 0
                                    

Hari ini adalah hari yg ditunggu oleh Naya, sebab hari ini ia bisa pergi dari Rumah Sakit. Andai saja kemarin kakaknya gak ngotot memaksa Naya tetap berada di Rumah Sakit, maka sejak kemarin ia bisa pulang.

Setelah kemarin ia membujuk mati-matian kakaknya tentang kasus yg ia tangani, akhirnya ia bisa menyelidiki lagi. Walau dengan janji yg Naya sendiri tak yakin akan menepatinya.

"Nay' nanti Reyhan ke rumah, katanya mau ngambil data yg di curigai.." Kata Royan.

Mereka sekarang tengah berada di dalam perjalanan pulang. Naya menoleh ke arah kakaknya, ia menyerit.."data apa yg dicurigai? Perasaan Naya gk megang data data mencurigakan. Paling cuman data beasiswa sekolah,data nama nama asal sekolah siswa, keuangan Caffe, keuangan mall, keuangan perusahanan, dan yg lainnya di pegang papah"

Royan menggeleng, ia juga tak tahu data apa yg di curiga oleh tim penyelidik. Tapi yg jelas ia sedikit tak suka bila Reyhan kembali lagi kedalam kehidupan Naya. Walaupun ia bukan kakak kandung  Naya tapi ia tahu bagaimana hancurnya Naya dulu saat mengetahui kebenaran.

Suasana di dalam mobil kembali hening.Naya sibuk dengan pikirannya sendiri, sedangkan Royan sibuk mengendarai mobil kesayangannya.

Drrtt Manido sok sseogyeotjo..sudo eopshi ullyeosseul kkyeoya🎵

Dering ponsel Naya menyadarkannya dari segala pikirannya. Ia segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yg menghubunginya, nomer tak di kenal?

"Halo?"

"...."

"Oh..oke. kenapa?"

"..."

"Apa! Kenapa bisa? Oke, gue kesana sekarang!"

"..."

"Oke, pokoknya lo tangaini yg lo bisa dulu..nanti gue kesana"

Tut..sambungan di matikan, Naya menoleh ke arah kakaknya, yg menatapnya dengan tatapan yg seolah bertanya 'ada apa?'

"Ke perusahan sekarang!" Kata Naya dengan tegas, mata menatap nyalang jalan yg ia lalui..

"Perusahan yg mana? Danaya company, Anindaya company, atau aditnaya company? " Tanya Royan, pasalnya perusahaan seorang Naya tidak hanya satu, tapi 5 cabang. Memang yg berada di Indonesia cuma 3 dan yg lainnya berada di Korea dan amerika.

"Aditnaya company"  ucap Naya dingin.

Royan memandang aneh Naya, tak biasanya Naya menjadi Dingin seperti ini--kecuali jika ada masalah penting/ atau masalah dengan keluarganya.

"Kenapa? Ada masalah penting sampai adik kakak yg satu ini berubah?" Tanya Royan

Naya menghembuskan nafasnya, ia marah saat tahu perusahaanya yg ia bangun bersama Reyhan dahulu kini ada masalah yg sangat besar. Tadi Manda--sekertarisnya memberitahu bahwa perusahannya mengalami kerugian bernilai milyaran rupiah karna ada seorang pegawai yg menyelundupkan uang itu secara diam diam selama bertahun tahun dan tidak ada yg mengetahuinya --sekalipun Naya. "Perusahaan Aditnaya company rugi milyaran rupiah karna ada yg korupsi"

"Oh..tenang aja Paling cuman 2 milyar" ucap Royan santai

"15 milyar!"

"WHATT! 15 MILYAR? Ogeb tuh orang!" Royan terbelak saat mengetahui besar nominal yg di ucapkan adiknya. Berarti jika di hitung hitung saham adiknya itu bisa mencapai 150 milyar per bulan.

"Hmm..bukan uang yg besar sih kak..tapi kan uangnya bisa buat disumbangin ke anak anak panti" ucap Naya sedih..

"Hm terserah lo deh dek.  Coba aja lo bukan adik gue udah gue bunuh lo! Eh..gue kan emang bukan kakang kandung lo ya.. goblok gue!"

Penulis Dan Tokoh Utama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang