8

42 8 0
                                    

Aku kembali melirik alroji di tanganku sudah jam 16:30 WIB. Akh.. ternyata tak terasa waktu begitu cepat berlalu, padahal aku masih ingin melukis di sini.

Aku segera merapikan alat alat melukisku, kemudian meletakkan kembali alat alat tersebut pada tempatnya semula. Tak lupa aku juga menempatkan hasil lukisanku yg ke-3 ke dalam galeri seni di sekolahan. Hari ini semua tema yg ku ambil untuk bahan melukis adalah cerita dongeng tentang Dewi,pangeran berkuda,dan peri. Pada lukisan pertama aku melukiskan Dewi berpakaian serba hijau sedang duduk di pinggir tebing yg curam,pada lukisan kedua aku melukiskan pangeran yg gagah dan tampan sedang berkuda melewati hutan berkabut, dan pada lukisan terakhir ku aku melukiskan Peri yg amat cantik dengan pakaian serba merah bahkan sayap dan matanya pun ku gambarkan berwarna merah.

Aku merasa tertantang saat ada sebuah email dari orang yg tak ku kenal,ia menantangku menggambar 3 lukisan bertema negeri dongeng sekaligus. Katanya ia adalah seorang pelukis dunia yg akan datang bulan depan untuk mengambil salah satu karya murid-murid SMA Nusa Jaya dan memajangnya di galeri Dunia. Maka dari itu, aku berusaha dengan keras membuat 3 lukisan tersebut agar hasilnya dapat memukau.

Aku tersenyum puas saat melihat kembali lukisanku, bukannya aku sombong atau apa, di antara semua lukisan yg di buat dan di pajang di galeri seni ini hanya milikku sajalah yg selalu memukau seluruh guru di SMA Nusa Jaya. Kata mereka lukisanku selalu terlihat nyata dan menimbulkan perasaan yg sama seperti apa yg ku lukiskan.

Setelah puas melihat hasil karya diriku sendiri, aku langsung mengambil tas dan bersiap untuk pulang. Namun sepertinya niatku untuk pulang harus ku tunda, sebab aku teringat akan janjiku pada seseorang. Astaga.. aku bahkan melupakan janjiku padanya, bagaimana jika ia marah padaku dan tak ingin bertemu denganku lagi nantinya. Aku segera berlari menuju tempat di mana aku dan dirinya membuat janji.

Sesampainya di sana aku tak menemukan siapa-siapa. Mungkin ia sudah pulang pikirku. Aku kembali berbalik arah, berjalan dengan santai menuruni beberapa tangga tak seperti tadi saat aku naik, aku harus berlari. Akh.. aku menyesal melupakan janjiku,seharusnya aku tak melupakannya. Ia pasti sangat marah denganku. Baiklah mungkin besok aku akan meminta maaf.

Saat sampai di anak tangga terakhir, aku melihat seseorang berpakaian serba hitam, memakai penutup kepala,dan menggunakan masker hitam tengah menanti seseorang. Ia berada di tikungan kelas XI jurusan bahasa. Kenapa tiba-tiba perasaanku tak enak? Akh.. bodo amat palingan itu cuma pacar seseorang dari kelas bahasa.

Aku tetap berjalan menyusuri koridor-koridor sekolah, jarak antara aku dengan orang tersebut kini tinggal beberapa langkah lagi. Perasaanku semakin tak enak, jantungku bahkan berdegup sangat cepat, rasanya seperti akan menjemput ajal saja pikirku.

Aku berhenti melangkah, menatap laki-laki misterius itu dengan hati bergemuruh. Laki-laki tersebut juga menatapku dengan tatapan menakutkan dan aneh. Aku mencoba tersenyum, lalu kembali melanjutkan langkahku mendahuluinya tanpa tahu ia membalas senyumku atau tidak. Setidaknya aku sudah ramah seperti yg selalu dia inginkan  bukan?.

Aku menghela nafas lega, akhirnya aku bisa melewatinya dan rasa takutku kini berkurang. Aku memang tak mengenalnya, tapi entah mengapa rasanya aku kan segera mati jika terus berada di dekatnya. Tiba-tiba aku merasakan tanganku tertarik kebelakang....

Brukk..

Aku meringis saat merasakan betapa kuatnya punggung ini berpelukan dengan tembok. Aku mendongak menatap garang siapa yg telah melakukan ini padaku. Namun seketika wajah garangku berubah menjadi pucat, tanganku bergetar,lidahku kelu,bahkan kakiku seperti mati rasa. Di depanku berdiri tegak laki-laki misterius tadi sambil memegang sebuah jarum suntik yg berisi cairan berwarna kuning. Kemudian ia memaksaku berdiri dengan sekali hentakan, aku terperanjat saat merasakan betapa perihnya jarum suntik itu menembus kulitku.

Penulis Dan Tokoh Utama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang