raison d'être proche

296 25 6
                                    

"Rumah lo dimana nan??" tanya Gendis mati-matian demi memecah keheningan.

"Perumahan Permata, Na."

"Seriusss? Sama dong. Gue juga disana!!"

"Oh..." Lagi-lagi hanya di respon cuek oleh Genan.

"Kok oh doang sih, Nan?!"

"Lalu?" Sumpah demi Tuhan!! Kalau Gendis tidak menganggap Genan itu sahabatnya, mungkin Genan sudah babak belur karena di tonjok oleh Gendis.

"Ya tanya kek, rumah gue dimana nya! gak peka amat!"

"Ribet ah lu Na kayak cewe," ocehan Geana hanya di respon kekehan oleh -Genan.

"JADI SELAMA INI LO ANGGEP GUE BENCONG?!"

"Bisa jadi."

"GENAN SIALAN!!"

"Masih kecil, Na. Gak boleh ngomong kasar."

"Gatau ah males gue sama lo! Mendingan gue balik. Bye Genan Atmaja sinting!" Gendis sengaja menekankan kata 'sinting' tersebut.

Genan yang melihat tingkah Gendis kecil hanya tertawa sembari mengikutinya dari belakang menggunakan sepeda kesayangannya .

Genan dan Gendis itu seperti langit sama bumi.
Kalau Genan itu irit ngomong, justru sebaliknya. Gendis itu termasuk ke dalam tipikal cewe yang super duper heboh.
Kalo Genan suka matematika justru Gendis bener bener benci sama yang namanya matematika. Tapi anehnya walaupun Gendis benci matematika nilai mata pelajaran ujian nasional Gendis yang paling tinggi yaitu matematika. Aneh bukan?
Bahkan nilai matematika Gendis lah yang paling tinggi di SD nya dulu. Entahlah, Gendis juga masih bingung perihal kejadian itu. Positif thinking aja, Tuhan lagi ngasih keberuntungan buat Gendis.
O iya, Genan sama Gendis itu beda agama.

Kalo Genan itu non muslim sedangkan Gendis itu muslim .
Tapi mereka sama sama bisa menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.

"Genan minta maaf deh... Naik sini Genan bonceng, Na," Genan mencoba mengimbangi langkah kaki Gendis dengan sepedanya .

"Bayar gak?" Gendis yang mendengar itu segera memberhentikan langkahnya.

"Bayar lah! gak ada yg gratis sekarang!"

"Ngutang gak boleh nih?" Gendis terlihat menaikan salah satu alisnya.

"Yauda buru naik! 3 detik gak naik gajadi bonceng."

Genan tetaplah Genan, pria jutek yang selalu berhasil bikin Gendis darah tinggi di usia mudanya!

"Pegangan Na, mau ngebut ni," Genan memerintah Gendis.

"Ini aman kan Nan?? Takutttt!!"

"Aman lah, udah ada sertifikatnya nih."

Tanpa babibu Gendis langsung naik dan pegang kedua bahu Genan.
Ternyata kalo di pikir-pikir, Genan itu gak sesombong mukanya hehe.
Dan beruntungnya Gendis bisa jadi temennya Genan di sekolah.
Eh, tunggu bukan di sekolah aja, tapi temen satu komplekknyaa Genan jugaa!!

Genan itu dari SD gak punya temen, bukan karena Gak ada yang mau nemenin Genan.
Cuma ya karena Genan itu males buat temenan sama mereka. Karena menurut Genan, punya temen itu ribet dan rempong!
Tapi kalo di pikir-pikir Gendis itu kan tipikal wanita B2R, apa lagi kalo bukan bawel rempong dan ribet.
Tapi entahlah, setiap perkataan yang keluar dari mulut Gendis berhasil membuat Genan tersenyum dan nyaman.

"Nan gue blok 3, lo tau kan?" Tanya Gendis karena takut nanti Genan nyasar dan justru malah Gendis gak bisa sampe rumah.

Genan pun merespon dengan anggukannya.

"Nan, itu yang warna abu-abu rumahnya!"

Genan pun langsung memberhentikan sepedanya tepat sesuai perintah sahabat barunya itu.

"Ongkos jangan lupa Na. Gua pulang dulu takut bunda nyariin."

"Eh tunggu."

"Kenapa lagi, Na?"

"Tos an dulu," ucap Gendis semangat.

"Ogah," hanya respon dingin yang Genan berikan.

"GENAN IHH!!" Oke, Genan kalah kalo Gendis udah mulai ngerengek.

"Iya, iya." Kini mereka punya tossan khusus sekarang!

"Udah ah balik dulu," ucap Genan mulai menggoes pedal sepedanya itu.

"Hati-hati ya!!" teriak Gendis.

Gendis menunggu Genan sampai pria itu keluar dari pagar pos kompleknya.
Namun, Genan terlihat memarkirkan sepedanya tepat di rumah berwarna coklat yang jaraknya sangat dekat dengan rumah Gendis.

Gendis yang melihat kejadian itu pun bingung.

"Rumah gua disini Na. Main aja kalo mau. Tapi gak bakal gua bukain pintu,"

teriak Genan sembari menaikan sudut bibirnya hingga terlihat gigi kelincinya yang manis itu.

GenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang