last

142 10 3
                                    

"ini akhir dari ceritaku
Si pria yang dulu berjanji akan menjagamu
Namun akhirnya meninggalkanmu
dan ini kisahku yang berharap kamu memaafkan ku dan akan selalu mengingatku jauh di hatimu"

***

"Kakk Gendis mau yang itu " Gendis menunjukkan bunga mawar yang berwarna merah itu.

Seno tersenyum dan mengambil setangkai untuk Gendis

"Ini untuk tuan putri yang baru aja sembuh"

"terimakasih pangeran kodok" gendis tersenyum dan mengambil setangkai mawar itu.

Seno membawa Gendis ke tempat duduk yang ada di taman rumah sakit.

Ini adalah hari ketiga pasca Gendis melakukan operasi.
Syukurnya Gendis baik-baik saja dan operasi berjalan sukses

Gendis kini terlihat sangat sehat dan ceria walaupun kini perasaanya tidak baik-baik saja.
Dia sangat merindukan Genan.
Apakah sahabatnya itu masih marah dengannya? Hingga untuk menjenguknya saja tidak mau.

Kesalahan sebesar apa hingga menyebabkan Genan sangat marah waktu itu?
Sampai detik ini Gendis sangat tak paham dengan kejelasan pasti alasan Genan membencinya.
Jika benar ini kesalahpahaman sangat di sayangkan jika Genan tak percaya sama sekali kepada Gendis.

Seno melihat Gendis melamun, sedetik kemudian Seno membawa wanita itu kepelukannya dan mengusap puncak kepalanya.

"Kalo kamu udah pulih total ,nanti kita makan seblak mau? "

Gendis menganggukkan kepalanya

"Kak"

"Iya?"

"Sejak kapan ngomong aku kamu?"

"Sejak tadi dan sampai kapanpun"

"Kak?,aku kangen"

"Genan ya?"

Gendis menganggukkan kepalanya lagi, kemudian Seno mempererat pelukannya.

"Genan juga kangen kamu kok"

"Dia aja gamau jengguk aku kak, dia masih marah sama aku!"

"Genan bukannya gamau jenguk ndis ,tapi dia emang gabisa jenguk kamu"

"Kak salah ya? Aku sayang dia"

"Gak lah ndis , Gaada yang salah dari menyangi seseorang"

Seno menatap Gendis, memikirkan apakah sekarang waktu yang tepat untuk memberi tahu semuanya?
Namun kesehatan Gendis belum benar-benar pulih.
Seno khawatir jika terjadi sesuatu terhadap Gendis.
Tapi Seno sangat kasihan melihat Gendis saat ini.
Walaupun raut wajahnya terlihat baik-baik saja namun perihal hati sepertinya tidak!

Seno merogoh sesuatu di dalam tasnya.
Kemudian ia mengeluarkan dan ia beri kepada wanita tersebut.

"Ini buat kamu" Seno memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang bewarna kuning-pink kepada Gendis.

GenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang