Undangan..

20 2 2
                                    

"Surat yg memiliki bentuk indah namun membuat hati tak kuasa menahan amarah, tak mudah juga tak susah untuk tersenyum seperti diawal kisah."
.
.
.

Beberapa bulan semenjak hari kelulusan, kamu membuktikan ucapanmu saat terakhir kali kita bertemu..

Sore itu datang kurir yg membawa undangan cantik dengan namamu di depannya dengan namaku.. sebagai tamunya.

Baiklah takdir.. aku menyerah! Kini dia akan menjadi milih orang lain, aku pasrah! Tak ada lagi yg bisa ku ubah..

Undanganmu menjadi penutup paling menyakitkan ketika sore hendak berganti malam..

Kucoba meredam tangis, tapi malah membuat ku meringis dengan hati yg teriris ku baca setiap baris..
Setiap kata mengikis kuatku, membuatku terpaku dalam kenangan masalalu..

"Apa aku harus datang?" Sungguh aku enggan..

Tidak!

"Tentu saja aku harus datang, bukankah terakhir kali aku bilang aku akan mendukung apapun pilihannya?" Yaa tentu saja..

Kisah kita sudah berakhir!

Terlalu banyak luka dalam kenangan kita, sudah kuduga akhirnya akan seperti apa, tapi dengan keras kepala aku terus mencoba hingga hatiku hancur tak tersisa..

Kau akan selalu ada dalam setiap doa, aku tak akan pernah lupa dengan kisah kita, doaku semoga kamu bahagia.. bersama dia.

Menemukan kisah kita bagai mencari jerami ditumpukan jarum, tak kusarankan.. aku tak ingin melukai jarimu dengan kenangan kita yg aku paksa bahagia namun berakhir menderita..

Tak apa.. biar aku sendirian saja, kau harus bahagia dengan atau tanpa aku disana..

~Selesai~

.
.
.
.

Hai! Gimana? Ini 80% fakta tentang kisah semasa remaja yg memang saya alami dibuat singkat dengan tidak memberikan banyak tokoh tentu saja supaya kalian tidak pusing membacanya..

Untuk part terakhir ini aku sarankan kalian mendengarkan lagu dari Fiersa Besari~ Melangkah Tanpamu dalam buku 11:11..

Cinta MonyetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang