Semua peraturan memang ada masanya, tapi saat peraturan itu telah tidak berlaku lagi, kamu akan rindu semua itu. Sewaktu kecil mungkin merasa ingin segera dewasa, tapi disaat kamu dewasa, semua terasa sulit. Mereka akan memilih jalan hidupnya masing-masing, tak jarang solidaritas yang di junjung tinggi kerap kali hanya omong kosong.
Tanpa banyak orang sadari, masa kecil kerap kali terlewati karena ingin segera beranjak dewasa, menjadi dewasa hanya demi menumpas peraturan ibumu. Tapi tak banyak orang mengerti bahwa menjadi dewasa bahkan memiliki lebih banyak aturan.
Menjadi dewasa berarti kamu dilarang berekspresi. Menangis dibilang cengeng, mengeluh dibilang lemah, mudah bergaul dibilang gampangan, cuek dibilang sombong. Terkadang dewasa mengharuskan kamu untuk menjadi orang lain saat berada di muka umum. Kamu harus kuat terjatuh berulang kali, hingga tak jarang menerjang badai tanpa payung demi menjadi pribadi yang lebih kuat.
Dewasa bukan tempat untuk memiliki kebebasan, tapi dewasa merupakan masa dimana seseorang menulis kisah dalam hidupnya. Percayalah anak panah harus ditarik mundur sekuat tenaga supaya dapat melesat cepat maju ke depan.
••●••
Hai, apakabar? Semoga selalu baik ya. Entah kenapa semesta seolah berusaha membungkam tawa, makanya sulit untuk menulis. Aku harap kalian suka ya sama tulisan ku sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gedigte✔
PoesiaTentang segala rasa dan asa. Tentang segala cita dan cinta. Tuan, banyak cerita yang rasanya terlalu bisu untuk disuarakan. Terlalu rumit untuk disampaikan. Banyak kisah yang tidak dapat kamu dengar lewat telinga. Mungkin akan lebih menyenangkan jik...