#32

5K 689 27
                                    

.

.

.

.

Jisoo mondar mandir di depan pintu apartement Jennie menggerutu tak jelas,  sudah berkali kali ia berusaha menghubungi sahabatnya itu namun tak kunjung mendapat respon
berkali kali juga ia memencet bell dan tak kunjung dibukakan pintu oleh Jennie

" kemana sih,  janji jam berapa coba" Jisoo sudah kehilangan kesabaran,  malam ini Jennie berjanji akan menemaninya membeli hadiah untuk ulang tahun eommanya yang akan ia kirim k korea

saking kesalnya ia pun menggedor pintu masuk apartement Jennie

" astagaa Jen!  ini udah jam berapa ! cepat keluar! "  gadis itu sedikit berteriak

tap

tap

tap

suara langkah mendekat dari arah lift , menampakkan gadis bertubuh jangkung dengan debuah paperbag di tangannya

" lisa.  Jennie kemana? "

tanpa babibu Jisoo melemparkan pertanyaan pada Lisa,  padahal jelas jelas ia juga baru sampai disana

" loh?  bukannya di dalam?  aku juga baru kesini "

Lisa melirik pada jam tangannya,  sudah menunjukkan pukul 8 malam.  Setelah ia meredakan emosinya yg sore tadi sedikit meledak Lisa memutuskan untuk langsung menemui kekasihnya,  tentu saja untuk meminta maaf karena sudah membentaknya tadi

" entahlah,  daritadi aku telfon ngga diangkat padahal kita janjian jam 7 " keluh Jisoo sebenarnya ia sedikit merasa khawatir pada Jennie , sahabatnya itu bahkan menghilang sejak siang tadi sebelum ia bertemu dengan Jackson yg merupakan client mereka

Jisoo melirik pada Lisa yg tengah menekan memasukan password untuk akses masuk k apartement Jennie , tentu saja sepasang kekasih itu pasti saling bertukar password masing masing . Jisoo bertanya dalam hati apakah Lisa tau mengenai pertemuan Jennie dengan Jackson tadi , yg ia tau gadis berpipi mandu itu pernah menyukai clientnya yg lumayan tampan menurutnya

pintu pun terbuka,  gelap.  Seluruh lampu di ruangan itu tak ada yg menyala bahkan lampu di lantai atas pun dimatikan . Lisa kemudian menyalakan tombol lampu utama,  menoleh pada Jisoo yg menatapnya

" ada apa? " tanya Lisa

Jisoo tertegun , haruskah ia bertanya pada Lisa ?  melihat keadaan apartement Jennie yg seperti tak ada tanda kehidupan membuatnya bertanya apakah kekasih gadis di depannya ini belum kembali dari pertemuannya dengan Jackson? 

" Lis , itu..  eemmn..  tadi..  Jennie , Jennie bertemu dengan Clientnya.  Mungkin di belum kembali"  Jisoo berkata dengan hati hati

" ya aku tau,  Jackson bukan? "  ujar Lisa,  membuat Jisoo sedikit tersenyum kikuk

" tenang saja,  aku tau.  Bahkan aku tau kalau Jennie pernah menyukai lelaki itu kan? "

Jisoo hanya mengangguk pelan,  ia diam takut salah bicara.

" tapi itu dulu Lis,  sudah lama sekali.  Maaf ya bukan maksud aku gimana gimana,  aku takut nya Jennie ngga bilang "

Lisa menghela nafasnya kasar , mengingat kejadian sore tadi.  Namun ia tau ini bukan kesalahan Jennie,  lagipula gadisnya itu sudah terang terangan mengatakan pada lelaki tadi bahwa ia adalah kekasih Jennie

" heum , tak apa.  Aku tau " Lisa tersenyum hangat kemudian beranjak menuju tangga hendak mengecek kamar Jennie

" coba aku cek k kmar dulu ya Ji,  mungkin Jennie tidur"  tanpa menunggi jawaban,  Lisa pun berlari ke atas

TIRAMISU ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang