#8

7.4K 737 72
                                    

.

.

.

langit masih tampak gelap, meski waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi

gerimis, dan suhu yg dingin

menjadikan tidur 2 wanita cantik yg masih nyaman dengan kehangat tubuh masing masing itu semakin terlelap

Lisa yg tidur dengan memeluk Jennie dari belakang, melingkarkan tangannya pada tubuh mungil gadis berpipi mandu itu dengan sangat posesif namun membuat sang gadis sangat merasa nyaman

bahkan dering handphone yg sedari tadi berisik pun tak membuat Jennie terusik sama sekali

11.00 a. m
apartement Jennie

lisa memicingkan matanya, mengerjapkan beberapa kali untuk bisa mendapatkan fokusnya

jujur ia tak ingin beranjak dari kasur ini, selain karena cuaca yg dingin, juga karena ia masih sangat ingin mendekap gadis cantik yg sama sekali tak terusik dari tidur nya

" lelap banget sih tidurnya " gumam nya pelan

gadis bermata kucing itu sedikit melenguh, kemudian menarik tangan milik lisa yg masih setia bertengger indah di pinggangnya guna memberi kode untuk lisa mempererat pelukannya

gadis jangkung itu mengerti, kemudian mengikuti kemauan si gadis yg benar benar memikat hatinya ini


"

Jennie, udah jam 11, kita k dokter dulu ya? nanti dilanjutin lagi tidurnya" aku mengelus tangannya agar ia terbangun, namun dengan segera ia menggeleng

" gamau, aku mau gini aja plissss" ia menoleh k arahku, masih dengan mata yg terpejam

" baiklah baiklah. terserah kamu " lisa pun hanya pasrah

jennie kemudian membalikkan badannya menghadap si gadis jangkung, wajahnya masuk ke dalam caruk lehernya dan memeluk pinggang gadis itu erat

1

2

3

4

5

" eh? " jennie membelalakkan matanya , reflek menjauhkan badannya dari lisa

ia menatap lisa yg kini tengah tersenyum padanya

pipi si gadis bermata kucing itu mendadak memerah bak tomat,

malu atas perlakuan manja nya tadi, ia pun kemudian menjauh dan bangkit, mendudukkan dirinya

" aaah lisa, itu emmm maaf maaf " jennie gelagapan, merutuki kebodohannya

lisa pun hanya tertawa, kemudian ikut mendudukan dirinya di depan jennie

" kok bangun sih? dingin ih, sini yuk peluk lagi " mengerlingkan matanya pada gadis berpipi mandu yg mati matian menahan malunya

TIRAMISU ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang