#33

5.3K 585 15
                                    

.

.

.

.

Lisa memandangi wajah polos kekasih hatinya yg sedang tertidur pulas di kamarnya, 
perjalanan dari Paris menuju Thailand sangat melelahkan ditambah lagi pesawat mereka sempat delay dikarenakan cuaca yg tak mendukung

yaps!  Jennie dan Lisa sudah berada di rumah orang tua Lisa,  rencana gadis jangkung itu membawa kekasihnya bertemu dengan daddy dan mommy nya bukan hanya sekedar candaan , dan disinilah mereka di rumah orangtua Lisa

" lelap banget tidurnya" gumam Lisa menciumi pucuk kepala gadisnya.  Cinta yg  ia rasakan benar benar tak dapat digambarkan dengan apapun,  Jennie dengan segala kelebihan dan kekurangan yg ia punya mampu membuat Lisa jatuh sangat dalam karenanya

perlahan gadis jangkung itu beranjak tanpa membangunkan kekasihnya,  berjalan menuju pintu kemudian menutupnya perlahan dan bergabung dengan daddy dan mommy nya yg sedang berbincang di ruang tamu.

Cup

Cup

ia mencium pipi daddy dan mommy nya bergantian,  kemudian duduk diantara keduanya

" pacar kamu cantik , yakin kalo Jennie nnti ngga ninggalin kamu? " Daddy Lisa tiba tiba berujar,  mengelus lembut rambut anak satu satu nya itu

gadis jangkung itu menoleh pada sang ayah  " kenapa Daddy bilang gitu ?" tanya nya tak suka mendengar pertanyaan dari ayahnya

Daddy Lisa mengendikkan bahunya "siapa tau kan,  Jennie nggak lagi mabuk kan waktu dia terima kamu jadi pacarnya? " 

Lisa berdecak sebal,  bagaiman bisa daddy nya semenyebalkan ini.  Bukan nya berterimakasih anaknya mendapatkan wanita secantik Jennie malah ia berujar yang tidak tidak,  batin Lisa

" daddy , apaan sih harusnya senang dong calon menantunya secantik Jennie gitu " seakan tau isi hati Lisa,  mommy nya pun turut berujar tak terima dengan pembicaraan suaminya itu

lelaki paruh baya itu tertawa mendengar gerutuan sang istri dan melihat ekspresi sang anak tercinta yg benar benar terlihat kesal  "astga,  kalian ini jangan marah,  kan daddy hanya bercanda "

tuan Manoban menegakkan duduknya "kamu serius sama Jennie? " tanya nya serius

Lisa yg mendengar itu pun menatap daddy nya,  kemudian mengangguk "serius dad"

" udh ketemu sama orangtua Jennie?  " tanya nya lagi

Lisa terdiam,  kemudian menggeleng lemah   "belum ketemu langsung dad,  tapi..  Jennie mau dijodohin " ujarnya sendu

" kenapa belum ketemu?  kamu mau Jennie dijodohin duluan baru kamu ketemu sama orang tua nya,  gitu? "

" bukan gitu dad,  Lisa mau Jennie ketemu daddy sama mommy dulu,  Lisa mau Jennie tau kalau Lisa serius "   Lisa menghembuskan nafasnya,  kepalanya terasa sedikit berat.  Ia belum tidur sama sekali setibanya di Thailand

ketiganya terdiam,  entah apa yg tengah mereka pikirkan hingga suara  langkah terdengar dari belakang  , menampilkan gadis berpipi mandu yg  tersenyum kikuk ketika keluarga Manoban itu menoleh dan menatapnya secara bersamaan

.

.

Lisa beranjak dari duduknya,  ia tersenyum hangat pada Jennie yg masih terlihat jatlag,  mungkin karena kondisi badan gadis mungilnya itu tak cukup baik saat mereka akan berangkat k Thailand

" kenapa bangun hm?" tanya Lisa lembut,  mengelus pipi chubby kekasihnya

" ngga enak sama orang tua kamu,  baru datang malah tidur " Jennie berbisik,  merasa sangat tak enak hati pada daddy dan mommy Lisa.  

TIRAMISU ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang