My Lovely, Changkyun

MLC 12

"Danny tenang saja. Apapun yang terjadi, hyung akan selalu menjagamu!"

"Danny! Hyung sangaaaaatttt menyayangimu!"

"Danny lihat! Hyung membelikan ini untukmu dengan uang tabungan hyung sendiri!"

Sekelebat memori masa kecil mereka berputar di otak Daniel. Dia merasa begitu jahat sekarang.

Padahal Changkyun menyayanginya.

Padahal Changkyun hanya ingin menjaganya.

Padahal Changkyun hanya ingin melihatnya bahagia.

Namun apa yang Daniel lakukan sebagai balasannya?

Tidak ada.

Justru Daniel malah menyakiti Changkyun dengan sifat dan perkataan buruknya pada Changkyun.

Daniel jadi teringat kalimat terakhir yang diungkapan Changkyun sebelum pemuda manis itu pergi.

"Hiduplah dengan bahagia, Danny. Aku... tidak akan mengganggumu lagi. Maafkan aku dan aku menyayangimu, Danny, adikku."

"Kau mau kemana hyung?" Daniel meremas rambutnya dengan gusar. Pikirannya kalut memikirkan tempat-tempat yang sekiranya akan dikunjungi oleh Changkyun.

Dan pikiran Daniel hanya tertuju pada satu tempat. Dengan cepat Daniel meraih mantel, dompet, ponsel dan juga kunci mobil miliknya. Tak lupa dengan kacamata hitam dan juga masker untuk menyembunyikan wajahnya dari kalangan publik.

"Semoga saja kau ada di sana hyung."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Changkyun menghela nafas sambil menatap langit gelap yang diterangi oleh bintang-bintang kecil yang bertebaran di atas sana.

"Sepertinya menyenangkan menjadi benda kecil yang bisa menerangi seluruh dunia." Gumam Changkyun sambil menyunggingkan senyuman tipis.

"Ah... Acara pertunangannya pasti sudah selesai."

Changkyun memandang lurus ke depan kemudian menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya. "Semoga kau bahagia, Danny."

"Apa kau berharap aku bahagia dengan hal-hal yang kau sembunyikan dariku, hyung?"

Changkyun tersentak dan segera membuka matanya, mendapati Daniel sudah berdiri di hadapannya dengan nafas yang tidak beraturan.

"Kau... kau pikir aku akan bahagia seperti ini?"

Changkyun segera bangkit dan menghampiri Daniel, namun adiknya itu malah melangkah mundur.

"Danny, apa yang kau lakukan disini? B-bagaimana dengan pertunanganmu?"

Daniel mendengus kesal. "Kau masih bisa memikirkan itu??" Bentak Daniel tanpa sadar yang membuat Changkyun berjengit kaget.

"K-kenapa..." Daniel mulai terisak. "Kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku hyung?? Kenapa??!" Daniel jatuh di atas lututnya sambil terisak.