Maap lupaaa huhuhu
tadi aku agak sibuk jadi baru sempet rebahan buat update 😅Check this out!
Happy reading, loves 💜
-Author's POV-
Tentu saja hanya bercanda. Jungkook tidak serius pada ucapannya yang akan memecat Wonwoo jika Yerin masih dekat-dekat dengan pengawalnya tersebut. Wonwoo adalah sahabat bermainnya sejak kecil, sejak kedua orangtua Wonwoo bekerja untuk keluarga Jungkook. Ibu Wonwoo adalah pengasuhnya, sedangkan ayah Wonwoo adalah supir yang sejak dulu mengantarnya kemana-mana.
Mana tega ia memecat Wonwoo begitu saja hanya karena pria itu dekat-dekat dengan istri keduanya.
Semuanya ia lakukan tak lebih hanya karena ingin mengancam Yerin. Entah kenapa ia tak suka melihat Yerin terlalu dekat dengan pria lain, bahkan dengan Dokter Ong dan Dokter Kang sekalipun. Hal yang sama seperti yang ia rasakan ketika melihat Eunji dekat dengan teman-teman prianya.
Sejak dulu ia terbiasa memiliki kuasa penuh atas sesuatu yang sudah menjadi miliknya. Ia tidak pernah mengijinkan orang lain menyentuhnya, apalagi mengambil alih dan memilikinya. Miliknya adalah miliknya.
Dan untuk kasus Yerin sendiri, ia semakin merasa berkuasa atas gadis itu karena ia 'membelinya'. Ia tak hanya menikahi gadis itu, ia juga membelinya dengan nominal yang cukup besar. Untuk itu ia merasa memiliki gadis itu sepenuhnya, sama halnya dengan Eunji meski kasusnya tidak sama.
Ia dan Eunji menikah karena cinta, sepakat membangun rumah tangga berdua tanpa ambil pusing masalah keuangan karena mereka berdua memiliki latar belakang luar biasa. Namun Yerin berbeda, ia dan Yerin menikah karena ia membayar gadis itu, well -ia dan Eunji- tentu saja. Hal itu membuat ia secara tak langsung merasa berhak atas gadis itu, merasa memiliki sepenuhnya selama gadis itu masih terikat perjanjian dengannya.
Ia tidak suka melihat bagaimana nyamannya gadis itu bergelayut dilengan Wonwoo, melupakan fakta jika Wonwoo hanyalah pengawalnya. Meski ia tidak tahu jika Yerin sama sekali tak pernah menganggap Wonwoo sebagai pengawal, melainkan sebagai sahabatnya.
"Oppa, kau tidak serius kan?" Tanya Yerin yang tiba-tiba enggan meneruskan kegiatannya menyobek daging ayam.
"Tergantung padamu." Jungkook mengerling dengan senyum licik yang terurai diwajahnya. "Jika kau menurutiku, maka semuanya akan baik-baik saja. Kau jadi euforiaku, Wonwoo tetap bekerja padaku."
Pria itu mengambil tisu, mengelap tangannya yang sedikit berminyak sebelum melipat kedua lengan di depan dada.
"Kau mengerti kan?"
Yerin membuang muka, kembali melakukan kebiasaan buruknya menggigit bibir dan memilin ujung baju yang semakin kusut.
"Mengerti tidak, sayang?"
Glek~
Yerin nyaris tak mampu menelan ludahnya sendiri ketika mendengar ujung kalimat yang sengaja ditekan oleh Jungkook.
'Sa-sayang?!'
Ia cepat-cepat menoleh pada Jungkook yang tengah tersenyum licik padanya.
"N-ne." Jawabnya tergagap.
"Good girl." Puji Jungkook yang sangat ingin mengusap kepala Yerin jika saja tangannya tidak sedang kotor saat ini. "Ah, dan ini tidak hanya berlaku pada Wonwoo, tapi juga ke semua pria, termasuk Dokter Ong dan Dokter Kang."
Wah, gila.
Jungkook benar-benar gila.
Entah kenapa Yerin merasa Jungkook yang sedang duduk didepannya ini sedang tidak waras. Kenapa pula pria ini mengekangnya dengan ketat padahal ia hanyalah istri kedua, kontrak pula. Ia tidak habis pikir, susah payah menelusuri alur pikiran Jungkook yang susah payah ia pahami. Namun ia tak mendapat apa-apa, sama sekali tak menemukan jawaban yang ia inginkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Intermediare
FanfictionMeminjam rahim wanita lain untuk memiliki keturunan, mungkinkah? Entah itu Yerin atau Eunji, keduanya sama-sama merutuki pilihan itu dikemudian hari. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang justru tidak bisa memilih sama sekali. Penyesalan tak la...