06 - Almost

1.3K 232 185
                                    

Ayo vote dulu, jangan males biar jodoh semakin mendekat 🤭


Btw ini jodohku, mana jodohmu? 🤭

Btw ini jodohku, mana jodohmu? 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
-Author's POV-

Selesai sudah segala urusan yang menyangkut proses pendaftaran pernikahan yang dilakukan oleh Jungkook dengan bantuan Sungwoon ahjussi. Memang, apa saja akan selalu lebih mudah jika sudah berhubungan dengan uang. Para petugas kantor tersebut bekerja dengan cepat setelah Jungkook memberi setiap orang di dalamnya minuman berenergi super mahal, beserta sebuah amplop cokelat yang terselip dibawah kardusnya.

Jungkook terpaksa mengeluarkan sedikit kekayaannya agar ia tak perlu menunggu terlalu lama seperti kebanyakan orang yang ada disana.

Jungkook dan Yerin pamit undur diri pada Sungwoon dan Heejin usai mengantar kedua orang tua itu kembali ke rumah mereka. Heejin menyempatkan diri memeluk Yerin sebelum gadis itu pergi, entah kenapa ia merasa sangat sedih melihat paras cantik yang malang tersebut. Wanita tua itu mengusap pelan pipi Yerin setelah melepas pelukannya dan membisikkan beberapa kata penyemangat untuknya.

Ia juga membekali beberapa makanan untuk mereka, sekalian menitip juga untuk sang putra, Jeon Wonwoo yang juga jarang pulang menjenguk.

Lagi, seakan mengalami dejavu, suasana perjalanan pulang kembali hening bertemankan lantunan musik klasik yang cukup menenangkan batin. Hingga akhirnya Jungkook berinisiatif untuk berbicara lebih dulu, membunuh hening yang sejak tadi melingkupi keduanya.

"Ingin mampir ke suatu tempat sebelum pulang?" Ujarnya menawari.

Yerin yang sejak tadi asik menoleh ke arah kanan, mengubah arah pandangannya menjadi ke arah kiri, menoleh kepada Jungkook. Ia berpikir sejenak sebelum menjawab, karena sesungguhnya ia memang belum ingin pulang ke apartemen saat ini.

"Aku ingin berbelanja. Boleh tidak?" Jawabnya kemudian.

"Boleh. Kau ingin ke mall yang mana?"

"Bukan, bukan berbelanja yang seperti itu." Elaknya. "Aku ingin berbelanja barang-barang untuk mendesain ulang kamarku."

"Ah. Barang rumah tangga begitu maksudmu?"

Yerin mengangguk.

"Baiklah, aku akan membawamu kesana."

Mobil Jungkook kembali melesat, sedikit lebih cepat karena harus mengejar waktu. Dua jam kemudian mereka tiba di pusat perbelanjaan barang rumah tangga terbesar di Seoul.

Jungkook membebaskan Yerin untuk memilih dan membeli apa saja. Pria itu mengekori Yerin dari belakang, berjalan sambil melipat kedua tangan di dada sambil ikut melihat-lihat. Yerin yang terlihat sangat antusias mendorong troli belanjaannya kemana saja, mengisinya dengan beberapa perabot untuk kamar dengan warna-warna pastel yang memang sangat disukainya.

IntermediareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang