Happy reading! 💜
Jangan lupa tinggalin jejak yaa sheyeng 😉
-Author's POV-
Eunji tak henti menatap haru dengan kedua tangan yang memegang erat tangan Yerin yang terbebas dari infus. Air mata masih sesekali terlihat mengalir dipelupuk matanya, meski dengan cepat ia hapus seraya kembali memasang senyum lebar.
Ia nyaris tak percaya dengan semua ini.
Usahanya akhirnya membuahkan hasil.
Yerin, intermediarenya, hamil.
Rasanya sulit sekali menggambarkan bagaimana bahagia dirinya saat ini begitu kalimat itu lolos dari bibir Wonwoo saat memberitahunya. Seluruh amarah yang tadinya ingin ia tumpahkan pada sang pengawal tersebut mendadak luruh, menguap bersama seluruh rasa bahagia yang kini memenuhinya.
Memiliki anak kini bukan lagi impian yang tak bisa diraihnya. Impian itu semakin dekat, semakin nyata untuk ia rasakan secepatnya.
Segera setelah kabar itu ia terima, Ia dan Jungkook memutuskan untuk memindahkan Yerin ke rumah sakit pribadi mereka. Yerin butuh perawatan yang lebih baik, terlebih saat ini juga ada sosok lain ditubuhnya, sosok yang amat sangat berharga untuk Eunji dan Jungkook.
Sang gadis yang masih terlelap belum mengetahui jika dirinya tengah mengandung. Pengaruh obat-obatan yang tadi disuntikkan ke tubuhnya membuat kedua netra gadis itu masih enggan membuka, setia menutup bahkan ketika dirinya dipindahkan ke rumah sakit pribadinya. Sejujurnya Eunji sudah tidak sabar sekali ingin membagi kabar bahagia ini bersama Yerin, tak sabar melihat reaksi gadis itu ketika tahu jika ada kehidupan lain yang berada ditubuhnya saat ini.
Pintu kamar inap Yerin terbuka ketika Eunji masih setia menatap pada Yerin sambil sesekali mengusap kepalanya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi mata tertutup sang gadis. Terlihat sosok Jungkook, sang suami pemilik benih yang sepertinya baru saja menemui Dokter. Pria itu berjalan lebih dekat menuju sang istri, mengusap pelan punggungnya setelah melayangkan sebuah kecupan ringan didahinya.
"Wonwoo sudah pulang?" Tanya Eunji ketika Jungkook ikut menarik kursi untuk duduk disebelahnya.
Pria itu mengangguk tanpa suara.
"Kapan mereka akan memeriksa Yerin lagi?" Sambung Eunji melanjutkan pertanyaannya.
"Setelah ia terbangun. Kita diminta untuk menghubungi dokter saat ia bangun nanti." Jelas pria itu yang diiringi anggukan mengerti oleh Eunji.
Keadaan sempat sunyi untuk beberapa saat sebelum Eunji membawa dirinya lebih dekat pada Jungkook, mengunci dirinya di dalam pelukan pria itu. Jungkook segera menyambut tubuh sang istri yang kini berada dalam dekapannya, kembali melayangkan satu kecupan ringan didahinya sambil mengusap rambut wanita tercintanya tersebut.
Eunji mengusakkan diri lebih dalam pada pelukan Jungkook, menghirup kuat aroma maskulin sang suami yang senantiasa memabukkannya. "Aku masih tidak percaya jika gadis ini mengandung anak kita, oppa."
Kalimat itu terdengar bagai bisikan, bak sebuah lirihan yang sangat pelan.
"Apa kau bahagia?" Tanya Jungkook yang juga seperti tengah berbisik.
Wanita itu mengangguk di dalam pelukan Jungkook. "Sangat."
"Aku juga bahagia jika kau bahagia." Balas Jungkook sambil mengusap lengan sang istri. Sebelah lengan Eunji masih memegang tangan Yerin yang bebas dari infus, mengusapnya juga beberapa kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Intermediare
Fiksi PenggemarMeminjam rahim wanita lain untuk memiliki keturunan, mungkinkah? Entah itu Yerin atau Eunji, keduanya sama-sama merutuki pilihan itu dikemudian hari. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang justru tidak bisa memilih sama sekali. Penyesalan tak la...