10. Ama's Birthday

49 3 0
                                        

Seminggu setelah kejadian Ama ngedate dadakan dengan Genta selama itu pula ia tak bertemu sang pujaan hati.

Bagaimana bisa ketemu, orang doi berangkat ke luar negeri buat ikutan lomba fisika mewakili sekolah.

"Huaaaa kangen genta. Masa tiap gue chat cuman di read malah kadang-kadang gak dilihat sama sekali. Ditelpon gak diangkat. Susah banget dihubunginya." racau Ama merecoki teman-temanya.

"Emang situ siapanya Genta minta dihubungi?" Ceplos Mia.

JLEBBB kata-katanya menusuk jantung dan membuat Ama seketika terdiam.

Mei yang melihat liquid bening dipelupuk mata Ama pun panik

"Aduh aduh sayangku jangan nangis ya sorry, sorry gue gak maksud. Cuman rugi kalo lo doang yang merasa kangen sementara dia disana bahkan inget elo aja kagak" redam mei.

Bukanya tenang justru Ama semakin terisak. Kepala mei sukses mendapat getokan ringan dari via.

"Udah, gue denger-denger doi balik hari ini. Besok paling udah kesekolah" tenang via sambil mengusap kepala ama.

Tuh yang ngerti perasaan Ama tuh si ibu kelas doang. Via.

Ama mengusap air matanya entahlah ia mendadak cengeng.

Tiba-tiba dari arah pintu ada pria tampan manis membawa kue dengan angka 17 diatasnya.
Dan seketika bunyi confety dari ketiga temannya dibunyikan

"Perasaan kalian tadi gak megang apa-apa deh. Dapet dari mana tuh begituan" gumam Ama sambil mengusap ingusnya.

Lagi-lagi ia dibuat menangis terharu karena teman-temanya begitu baik padanya. Bahkan ia tak ingat hari ini hari ulangtahunya padahal semalam tepat tengah malam keluarganya juga memberi surprise. Ini semua karena Genta.

Saat sudah dihadapan ama, Abi mendekatkan kue ulangtahun kearah Ama.

"Make a wish dulu ma" ucap Abi.

Ama menurut dan memjamkan mata kemudian meniup lilin.

"Selamat ulangtahun ya pacarku. Semoga setelah semua berakhir kita tetep seperti semula kamu bahagia aku juga bahagia" doa Abi lirih. Ama semakin terisak dan memeluk erat abi.

"Maaf ya bi, semoga kita semua bahagia"

Setelah memeluk abi, satu persatu dari keempat temanya termasuk reno memberikan ucapan selamat dan juga pelukan dilanjutkan teman sekelasnya.

Mereka berfoto ria dan segera berganti seragam karena akan olahraga.

Ditengah koridor Ama menunduk menyimpul tali sepatunya yang terlepas.

Saat berdiri, tukk kepalanya terbentur sesuatu ternyata buku tebal milik Magenta tepat berada di atas kepalnya. Sial dia pasti sengaja.

Sambil mengusap-usap kepalnya Ama berdiri dan memeluk erat Genta, ia melupakan aksi kesalnya.

"Kangennnnnnn"

Genta hanya diam tanpa membalas pelukan erat itu, kemudian menyentil kening Ama.

"Lepas dilihat anak-anak bego" ucap genta datar.

Sontak pelukan sepihak itu terlepas, Ama hanya menyengir lebar dan yang dipeluk menampilkan muka malas.

Genta berjalan kearah kantin dan ama mengekor.

Genta mengambil air mineral dari lemari pendingin sedangkan ama mengambil minuman favoritnya cimory.

"Lo kapan dah baliknya, mana ditelpon gak pernah diangkat " kesal Ama.

MAGENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang