Tepat seminggu setelah amasya jatuh pingsan, kini ia benar-benar sudah pulih terbukti dari ia mencetak gol dengan mulus permainan futsal putri siang ini.
"Sahabat gue emang paling top cer deh" puji mei yang diangguki lala dan via.
Ama menepuk dadanya sombong. Setelahnya ke empat gadis cantik itu pergi ke kantin untuk makan. Tetapi mereka ganti seragam terlebih dahulu.
Di kantin suasana ramai seperti kantin sekolah pada umumnya, namun netra Ama menuju satu titik dimana cowok tinggi itu membayar minuman yg dipegangnya.
Ama tersenyum senang dan hendak menghampiri Genta. Belum selangkah bajunya ditarik via.
"Eit, mo kemana cantik" tanya via
"Lepasin vi, gue mo nyamperin Genta" ucap Ama kesal
"Eh lo udah janji ama kita ya, kali ini lo bakal jauhin Genta plus cuekin dia. Lupa lo" terang via.
"Astaghfirullah, berat banget Ya Allah padahal cuman cuekin doang. Kapan sih gue janji begitu. Lagian emang perasaan bisa diukur dari jarak dan frekuensi seberapa sering kita ketemu doi" racau Ama
"Heh, Gue yakin 1000% si Genta bakal notice lo soalnya kagak di kintilin tuyul macem lo. Itupun kalo dia ada feel ke elo ma" ucap mei. Tuh kan keliatan yang mulutnya pedes kek cabe siapa.
"Nurut aja lah ma" ini lala juga tumben gak belain gue.
Akhirnya Amasya hanya mampu memandang pemandangan indah itu, saat Genta berbalik matanya menatap tepat mata milik Ama.
Praktis Ama menolehkan kepalanya pura-pura tidak melihat.********
Dalam otak Genta ia sedikit memikirkan kelakuan aneh Ama. Sangat tumben ia tak merecoki dirinya.
"Bodo amat lah" ucapnya namun hatinya merasa seperti ada yang kurang.
Genta membenarkan posisi tasnya yang tergeletak begitu saja dimeja. Saat ini jam kosong, guru-guru sedang merapatkan entah apa itu.
Mereka tidak boleh ada yang keluar kelas, kalo keluar bakal didenda 15 ribu kan lumayan buat beli cilok sama es nya.
Ia gabut setengah mati, ia menatap sekeliling temanya ada yang tidur, main uno, mabar game online bahkan teman perempuan nya ada yg lagi catokan.
Gila aja ini kelas ipa apa kelas kecantikan. Ini adalah pertama kalinya genta benar-benar memperhatikan seisi kelasnya.
Temannya yang katanya kumpulan human pintar itu bisa gesrek juga.Genta merapatkan bibirnya dan membuka hp nya. Ia menscroll asal beranda Instagram nya.
Ia tak sengaja melihat postingan Aji kakak teman sekelasnya.
Sebenarnya itu sebuah foto kafe yang penuh pengunjung. Lumayan estetik dengan editan warna yang mumpuni. Namun salah satu dari isi kerumunan pengunjung itu membuat Genta menajamkan penglihatan nya.
Disana terlihat Amasya, sedang memakan es krim dengan senyum ceria. Dilihat dari fotonya, seperti memang difokuskan ke Amasya. Atau perasaan Genta saja.
Ck mood nya makin jelek, ada gitu bukan siapa-siapa berani posting foto.Genta segera me logout akun Instagram nya saking keselnya.
Ia membuka aplikasi WhatsApp sepertinya mengusili Ama ide yg bagus.
*Amacebol
.
Ia sengaja hanya mengirim satu titik saja, satu detik kemudian balasan datang.Hah?
Bdk
Badak?
Bedak?
Genta mau bedak?

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA
Teen Fiction"Genta tungguin gue dong !" Kesal Amasya sambil menghentak-hentakan kakinya. Cowok yang dipanggil Genta itupun tak berhenti, bahkan menoleh pun tidak. "Ihhh, nyebelin tau gak" Racaunya sambil sedikit berlari mengikuti jejak Genta meninggalkan parkir...