09. worst birthday

35 0 0
                                    

Happy reading!

**
*







BEOMGYU datang ke rumah sakit bersama dengan kedua orang tuanya. Ia dapat melihat sosok Elena dan kedua orang tuanya di depan ruangan Joan berada.

Sementara kedua orang tuanya menghampiri orang tua Joan, Beomgyu menempatkan dirinya tidak terlalu dekat, tidak juga terlalu jauh dari Elena Jung. Laki-laki itu membuka tudung jaketnya serta menurunkan masker yang dikenakannya. Tubuh tingginya ia sandarkan pada dinding putih rumah sakit, dengan kedua tangannya ia silangkan di depan dada.

"Kamu beneran datang." Elena berbicara datar tanpa menatap Beomgyu.

Beomgyu menatap kosong pintu bercat putih di hadapannya. Tak lama senyum pedih hinggap di wajah tampannya. "Aku harus," ucap Beomgyu lirih.

Elena tersenyum sinis. "Kamu pasti udah memperkirakan hal ini bakal terjadi 'kan?"

"Beomgyu-ya, kamu boleh masuk kalau pengen liat Joan. Dia udah melewati masa kritisnya," kata Changsik, ayah Joan dan Elena.

Beomgyu mengangguk. "Iya, Om."


Aroma khas rumah sakit lebih terasa saat Beomgyu memasuki ruangan tempat Joan dirawat. Laki-laki itu kemudian menduduki kursi yang ada di samping ranjang Joan.

Ia menatap wajah Joan yang terlihat damai. Lalu ia menggenggam tangan Joan yang terasa dingin, kecil, dan begitu rapuh. Tepat setelah itu, reka adegan sebelum hingga setelah Joan ditikam muncul begitu saja dalam penglihatan cowok itu. Ia melihat seluruh kejadian itu sampai bagian di mana Joan dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, ia melepas genggamannya pada tangan Joan.

Apa maksud orang itu? Pikir Beomgyu. Ia sungguh-sungguh tidak memiliki petunjuk tentang ini semua.

Berlama-lama di sini membuat Beomgyu merasa sesak. Oleh karena itu, ia membenarkan posisi selimut Joan dan keluar dari ruang VVIP itu.

"Kamu udah selesai jenguk Joan?" tanya ibu Beomgyu, Hwang Hyemi.

"Sudah, Eomma."

Ayah Beomgyu mengusap pundak anak laki-lakinya itu. "Joan pasti bakal cepat siuman."

"Kita harus mendoakannya," timpal ibu Beomgyu.

Beomgyu mengangguk. "Iya, Eomma. Semoga aja begitu, Appa."

"Eomma nggak masuk juga?" tanya Beomgyu.

Hwang Hyemi menggeleng. "Besok aja, Eomma akan ke sini lagi, sekalian menemani mamanya Joan,"

"Besok kamu syuting pagi?"

"Iya, Yah."

"Ya udah, ayo kita pamit dulu sama keluarganya Joan," ajak Hyemi.






"Ini, awalnya Joan mau kasih kejutan buatmu," kata Elena kemudian perempuan itu menyerahkan satu paper bag berisi kotak putih yang lumayan besar.

Beomgyu menerimanya. Ia mengucapkan terima kasih. Setelah itu, ia berbalik mengikuti kedua orang tuanya.

Elena Jung menatap punggung Beomgyu yang semakin menjauh dengan tatapan tak terbaca. Setelah itu ia memasuki ruangan Joan.




*****





"Kamu mau makan apa, Beomgyu-ya?" tanya Hyemi, ibunya, ketika keluarga Choi sedang dalam perjalanan pulang.

Sedangkan Beomgyu sebetulnya sedang tidak ingin makan. "Apa aja, Eomma." Tapi agar ibunya tidak khawatir padanya, ia menjawab seperti itu.

"Oke, kita makan di luar aja. Nanti Appa antar ke dorm," ujar ayah Beomgyu.

[1] Unseen ; choi beomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang