bagian 1

606 19 0
                                    

Kania.

Para siswa telah berhamburan melewati gerbang sekolah. Aku hanya berdiri di halte dekat sekolah sambil sesekali melirik jam tangan. Hampir setengah jam menunggu seseorang yang tak kunjung datang.

"nggak biasanya pak ali telat jemputnya" gerutuku

"kania" dari kejauhan nampak alfira yang melambaikan tangannya kearahku.

"apa?" jawabku

"bareng yuk" ajaknya

"nggak ah" tolakku

"yakin?" tanyanya kembali, aku hanya mengangguk. Dia pun kembali menyalakan motornya dan berlalu.

"maaf non, telat jemputnya" ujar pak ali yang baru keluar dari mobil.

"ya pak gak apa, sudah biasa" jawabku melenggang memasuki mobil.

.
.
.
.

"pak ali, tumben papa jam segini sudah pulang biasanya larut" tanyaku seraya turun dari mobil

"emm, non,  itu" jawab pak ali dengan gugup

"kenapa pak? Apa  papa mau pergi urusan kerja lagi, dan pulang awal hanya untuk siap-siap?"  Tanyaku

.

Ku masuki rumah, ku hentikan langkah kaki di depan kedua orang tuaku. Ku lihat sekilas koper kecil yang telah di siapkan.

"kania" ucap papa yang tengah duduk bersama mama di ruang tamu,

"Papa akan pergi beberapa hari" lanjut papa

Hening

"Iya pa, hati-hati" ucapku pelan

Aku berlalu  menuju kamarku di lantai dua.

"pa, mungkin kania capek" ucap mama .

"ya udah, papa berangkat dulu ya. Jaga anak-anak" ucap papa

"iya pa, papa di sana juga hati-hati" jawab mama seraya mencium punggung tangan papa.
.
.
.
.

Aku hanya duduk santai di balkon kamar.

Ceklek (suara pintu di buka)

"kak, di panggil mama tuh" aku diam

"kak, di panggilin juga" ucap adikku laki-laki - Raihan 

"apa?" tanyaku

"sudah sana turun, di tunggu mama tuh!" ucapnya sedikit kesal

"Iya " jawabku

.

Ku langkahkan kaki menemui mama yang sudah menunggu. Ku dudukkan diri di samping mama

"kania, kamu marah sama papa?" tanya mama

"Tidak ma" jawabku singkat

"papa pergi ada urusan pekerjaan selama kurang lebih  3 hari dan mama besok ada kerjaan sedikit di butik" ucap mama

"Iya ma" ucapku pelan

.
.
.

Aku hanya tiduran di kamarku,

ting (suara pesan masuk)

pesan dari alfira:
kania, di rumah atau tidak? Main yuk, jalan-jalan kemana gitu. kalau mau aku langsung meluncur kerumahmu .

iya, aku tunggu. Jangan lama-lama.

Iya.

.
.
.

Aku bersiap. Tak butuh waktu lama, suara mobil berhenti di depan rumah.

"kirain bawa motor" gumamku.

Aku langsung turun dan berpamitan pada mama.

"tumben bawa mobil, kemana motor Lu?" ucapku seraya memasuki mobil Alfira

"pengen aja, lagian lama juga nggak bawa ini mobil. kita mau kemana?" tanya Alfira 

"entahlah al, ketempat suasana tenang kalau bisa." jawabku malas

"oke, meluncur"
.
.
.
.
Tak lama. Alfira kini telah memarkirkan mobilnya, aku hanya melihat sekeliling. Damai.

"tahu juga Lu tempat ginian" tanyaku

"ya iya lah, gua juga sering kesini dulu. kalau sekarang sih jarang, turun yuk"

Aku hanya mengikuti Alfira. Duduk dengan santai di bangku panjang tepi danau, dengan pemandangan alam yang menenangkan bagi siapa saja yang melihatnya. Serasa beban pikiran hilang sudah dengan sekali hembusan nafas. Indah. Angin berhembus pelan menggoyangkan pepohonan yang ada di sekitar danau dengan suasana matahari hampir menyingsing di ufuk barat terpantul jelas di permukaan danau.

"senangnya" batinku
.
.
.

"makasih al, untuk hari ini" ucapku setelah keluar dari mobil alfira

"iya biasa aja kali, ya udah  kania, gua langsung pulang ya"

.

Senyumku yang terlukis dibibirku dengan sekejap luntur, saat membuka pintu rumahku dan terlihat suasana rumah, sepi.

"hal seperti inilah yang membuatku bosan dirumah" ucapku lirih

Ku melenggang masuk ke dalam dan langsung menuju kamarku.

Hari yang melelahkan.

.
.
.

ALONE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang